Perlu diingat pula bahwa masih cukup banyak juga penduduk Indonesia yang belum bisa mengakses internet.
Purwokerto (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Ahmad Sabiq mengatakan bahwa peringatan Hari Media Sosial setiap tanggal 10 Juni merupakan momentum yang tepat untuk menggencarkan pendidikan pemilu lewat virtual.

"Ini momentum yang tepat untuk makin mengoptimalkan lagi sosialisasi melalui virtual atau melalui media sosial guna meningkatkan partisipasi pemilih," kata Ahmad Sabiq di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.

Ia mengutarakan bahwa sosialisasi dan edukasi mengenai kepemiluan melalui media sosial cukup efektif menjangkau sebagian penduduk Indonesia.

"Namun, perlu diingat pula bahwa masih cukup banyak juga penduduk Indonesia yang belum bisa mengakses internet, misalnya di wilayah pelosok," katanya.

Untuk menghadapi hal tersebut, Ahmad Sabiq memandang perlu adanya terobosan dalam hal sosialisasi di lokasi-lokasi yang akses internetnya kurang baik.

"Misalkan bisa dimodifikasi juga melalui radio, kunjungan langsung, dan lain sebagainya," katanya.

Baca juga: CISSReC: Berpikir dahulu sebelum memainkan jari di dunia maya

Ahmad Sabiq juga mengingatkan kembali bahwa pada masa pandemi seperti sekarang ini sosialisasi dan edukasi yang mengakibatkan kerumunan orang perlu dihindari guna mencegah penyebaran COVID-19.

Oleh karena itu, kata dia, perlu mengoptimalkan sosialisasi melalui media sosial.

"Hari Media Sosial ini dapat dimanfaatkan untuk makin meneguhkan komitmen menggencarkan sosialisasi dan edukasi mengenai kepemiluan guna mempersiapkan pemilu yang akan datang," katanya.

Menurut dia, penyelenggara pemilu di tiap-tiap daerah perlu makin kreatif dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"Penyelenggara pemilu tentu dituntut untuk makin kreatif agar bisa beradaptasi dengan situasi dan menghasilkan konten-konten digital yang apik dan menarik. Tidak hanya lewat media-media massa konvensional, seperti TV, radio, dan surat kabar, tetapi juga di media-media sosial," katanya.

Ditegaskan pula bahwa sosialisasi ini harus dilakukan secara intensif dan diusahakan dapat menjangkau segenap lapisan masyarakat.

"Misalnya, bagi yang tidak terjangkau dengan medsos karena kendala akses internet, harus terjangkau dengan TV dan radio. Artinya, harus saling melengkapi memanfaatkan segala teknologi yang ada," katanya.

Baca juga: Hari Media Sosial, Facebook luncurkan panduan ber-medsos

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021