Perubahan ini karena peningkatan kasus secara signifikan di Tulungagung dalam seminggu terakhir
Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung memberlakukan kesiagaan penuh terhadap tren peningkatan kasus yang diindikasikan sebagai serangan wabah COVID-19 gelombang dua, selama 1-2 pekan terakhir.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dr. Kasil Rokhmat mengatakan, daerahnya saat ini berstatus zona oranye yang berarti berisiko sedang.

"Perubahan ini karena adanya peningkatan kasus secara signifikan di Tulungagung dalam seminggu terakhir," kata Kasil saat dikonfirmasi wartawan di Tulungagung, Rabu.

Baca juga: Tulungagung catat penambahan kasus COVID-19 terbesar selama pandemi

Kasil menjelaskan dengan menjadi zona oranye, rasio penularan COVID-19 sudah lebih dari 1,5, atau satu orang sudah menularkan ke lebih satu orang lainnya.

"Total dari 15 indikator itu kurang dari 2,5, kalau di bawah (angka) 2 (zona) merah," ujar Kasil.

Indikator yang dimaksud antara lain jumlah kematian pasien COVID-19, rasio penularan, jumlah kasus, jumlah pasien yang dirawat, sediaan sarana kesehatan, jumlah yang jalani tes usap, jumlah positif dari tes usap, dan beberapa indikator lainnya.

Baca juga: 10 hari dirawat, bidan positif COVID-19 di Tulungagung meninggal

Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 menargetkan dalam kurun dua pekan, Tulungagung bisa menjadi zona kuning lagi.

Untuk itu pihaknya meminta dukungan dari berbagai pihak untuk mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan.

Baca juga: Calo izin hajatan resahkan warga Tulungagung

Dari data per Selasa (1/12/20) jumlah pasien positif COVID-19 di Tulungagung mengalami penambahan enam orang dan tiga pasien sembuh.

Dengan penambaham ini total kasus COVID-19 sebanyak 674 orang dengan 523 sembuh.

Sebanyak 55 orang dirawat, dikarantina 24, 65 orang diisolasi dan tujuh orang meninggal dunia.

Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 di Indonesia tambah 4.001, positif 5.533 orang



 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020