Jakarta (ANTARA) - Praktisi bisnis dari Ucoach Djivasrana Grahasada, Gendro Salim mengatakan mahasiswa dapat memanfaatkan era pandemi COVID-19 sebagai peluang dalam berusaha.

“Ada tiga hal yang harus diperhatikan pada era pandemi ini, yakni cepat beradaptasi dan membawa dampak, dan skalanya jangan kecil karena dunia teknologi tidak dibatasi oleh ruang dan waktu,” ujar Gendro dalam pekan wirausaha Universitas Tarumanagara atau 15th Entrepreneur Week (Virtual): Adaptations to Survive yang diselenggarakan secara daring di Jakarta, Rabu.

Kondisi tersebut berbeda dengan lima atau 10 tahun yang lalu, yang mana jika mau berjualan harus membuka toko dan buka dari pukul 10 pagi hingga 10 malam.

Saat ini, kondisi itu tidak berlaku lagi. Masyarakat bisa berjualan di dunia maya kapanpun dan menjangkau wilayah yang lebih luas.

Baca juga: Proposal mahasiswa Unhas lolos kompetisi inovasi bisnis Kemendikbud

Baca juga: Pengajar: Kampus harus dorong mahasiswa terjun langsung ke bisnis


Dia menjelaskan saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan digitalisasi karena pengguna internet di Tanah Air mencapai 132,7 juta jiwa dengan rata-rata penggunaan internet selama delapan jam dalam sehari.

“Jika kita siap maka kita akan menjadi pemenangnya. Saat ini merupakan waktu yang tepat,” ucap dia.

Gendro menjelaskan kondisi saat ini merupakan peluang dan bukan ancaman agar bisa bertahan. Kuncinya adalah bagaimana bisa beradaptasi menghadapi perubahan.

Rektor Universitas Tarumanagara, Prof Agustinus Purna Irawan, meminta mahasiswa untuk berkolaborasi dalam menjalankan usahanya.

“Dalam proses yang kita jalankan selama ini, menunjukkan bahwa memang dalam suatu pembelajaran yang berkualitas, yakni kita tidak bisa mengerjakannya sendiri. Akan tetapi membutuhkan kolaborasi,” ujar Agustinus.

Begitu juga dalam wirausaha, tidak bisa mengerjakannya sendiri melainkan perlu kolaborasi dengan mahasiswa dari program studi lainnya.

Selain itu, mahasiswa perlu mendengarkan masukan dari mentor atau praktisi yang menjalankan bisnisnya. Pengalaman panjang dalam menjalankan bisnis kewirausahaan akan sangat menarik untuk dibagikan kepada mahasiswa.

“Dengan wirausaha bisa menghadirkan kehidupan yang lebih baik, tapi juga dapat membantu pemerintah dalam penyediaan lapangan pekerjaan,” kata Agustinus lagi.

Pelaksanaan pekan wirausaha secara virtual tersebut sebagai ajang bagi mahasiswa untuk unjuk kebolehan dalam dunia bisnis dan juga sebagai penerapan kebijakan Kampus Merdeka yang digagas Mendikbud Nadiem Anwar Makarim.*

Baca juga: KBRI jelaskan potensi ekonomi Ethiopia kepada mahasiswa Indonesia

Baca juga: Re-selling, bisnis yang cocok untuk mahasiswa


Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020