Kondisi sekarang di sana sudah didirikan tenda, tenda peleton, sudah menyuplai untuk kebutuhan sehari-hari, ada sumbangan juga dari relawan
Tasikmalaya (ANTARA) - Puluhan warga Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat masih mengungsi di tenda peleton yang disiapkan pemerintah daerah karena kondisi rumahnya rusak dan terancam bahaya bencana tanah longsor.

"Ada 51 orang dari 16 kepala keluarga yang mengungsi karena kondisi rumahnya rusak dan terancam," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Irwan saat dihubungi wartawan di Tasikmalaya, Kamis.

Baca juga: Longsor dan banjir Ciganjur rusak sejumlah dokumen kependudukan warga

Ia menuturkan, bencana tanah longsor telah merusak lima rumah warga dan enam rumah terancam bahaya longsor susulan di Desa Wangunsari Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya.

Mereka yang terdampak bencana longsor, kata dia, sudah mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah mulai disiapkan tenda, pakaian, selimut dan juga kebutuhan makanan selama bertahan di pengungsian.

Baca juga: Lurah dan camat se-Jaksel diminta pantau tali air

"Kondisi sekarang di sana sudah didirikan tenda, tenda peleton, sudah menyuplai untuk kebutuhan sehari-hari, ada sumbangan juga dari relawan," kata Irwan.

Ia menyampaikan BPBD Kabupaten Tasikmalaya mencatat sebanyak 45 kejadian bencana secara serentak yakni bencana banjir, longsor dan kebakaran pada Senin (12/10), setelah hujan deras mengguyur wilayah Tasikmalaya.

Baca juga: Masa tanggap darurat bencana longsor dan banjir Ciganjur diperpanjang

Sebagian besar, lanjut dia, bencana banjir bandang dan longsor itu menutup badan jalan, sebagian kejadian lainnya menimpa rumah warga seperti yang terjadi di Bantarkalong.

"Sampai saat ini jumlah keseluruhan 45 kejadian, 32 itu longsor, 12 titik banjir dan satu kebakaran rumah, penanganan sampai hari ini membuka jalur transportasi," katanya.

Terkait penanganan pemukiman rumah penduduk yang terdampak longsor, kata Irwan, terlebih dahulu akan diperiksa kondisi kelayakan tanahnya oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Jika hasil kajian tanah tersebut tidak layak dijadikan pemukiman penduduk, kata Irwan, maka pemerintah akan menyiapkan tempat relokasi yang aman dari bahaya bencana alam.

"Terlebih dahulu diperiksa apakah layak atau tidak daerah tersebut dijadikan perumahan, begitu juga tempat relokasi harus diteliti dulu, jangan sampai tanah yang baru jadi bermasalah lagi," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020