Setiap KPL tersedia 1 ton pupuk ZA dan 1 ton ponska plus.
Kudus (ANTARA) - Semua toko penyalur pupuk atau kios pupuk lengkap (KPL) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyediakan pupuk nonsubsidi sebagai alternatif bagi petani yang kebutuhan pemupukan tanamannya belum masuk ke dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

"Setiap KPL tersedia 1 ton pupuk ZA dan 1 ton ponska plus," kata Distributor Pupuk CV Subur Jaya Hawi di Kudus, Rabu.

Untuk harga jualnya, kata dia, memang lebih mahal karena pupuk jenis ZA sebesar Rp200 ribu per sak dengan isi 50 kilogram, sedangkan ponska plus juga sama sebesar Rp200 ribu.

Baca juga: Pupuk Indonesia siapkan pasokan pupuk jelang musim tanam

Bagi petani yang terburu-buru untuk mendapatkan pupuk, kata dia, bisa membeli pupuk nonsubsidi tersebut karena pemenuhan pupuk bersubsidi memang diatur, termasuk waktunya karena komoditas bersubsidi memang terbatas jumlahnya.

Menurut dia tersedianya dua jenis pupuk tersebut bisa dijadikan alternatif petani dalam menanam tanaman padi pada musim tanam pertama (MT I).

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyanto membenarkan bahwa sebagai langkah antisipasi ketika ada masyarakat yang belum memiliki kartu tani dan kebutuhan pupuknya juga belum terakomodir di RDKK masih ada alternatif pupuk nonsubsidi.

Baca juga: Mentan pastikan distribusi pupuk bersubsidi telah tepat sasaran

Untuk itu, dia mengingatkan petani agar tidak perlu khawatir dengan ketersediaan pupuk, meskipun untuk pupuk bersubsidi alokasi yang diterima Kabupaten Kudus belum sesuai usulan.

"Bagi petani yang belum masuk RDKK, bisa membeli pupuk nonsubsidi. Sedangkan petani yang sudah masuk dalam RDKK namun belum tersedia karena masih diusulkan penambahan alokasinya juga bisa membeli yang nonsubsidi terlebih dahulu," ujarnya.

Pemkab Kudus, kata dia, tetap akan berupaya memenuhi kebutuhan pupuk sesuai RDKK karena sebelumnya juga sudah mengusulkan kembali kekurangan alokasi yang diusulkan sebelumnya agar sesuai RDKK.

Alokasi pupuk bersubsidi tahun 2020, yakni untuk pupuk urea sebanyak 7.600 ton, pupuk SP36 sebanyak 813 ton, ZA sebanyak 2.565 ton, organik sebanyak 1.400 ton, dan pupuk NPK sebanyak 7.287 ton.

Sementara itu usulan penambahan alokasi pupuk, yakni untuk ureavsebanyak 4.400 ton, SP36 sebanyak 2.500, pupuk ZA sebanyak 4.000, dan NPK sebanyak 5.000 ton. 

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020