Minsk (ANTARA) - Belarus pada Selasa mengatakan bahwa pihaknya telah menahan lebih dari 2.000 orang selama aksi protes pada Senin malam, yang menentang terpilihnya kembali Presiden Alexander Lukashenko.

Baca juga: Belarus duga tentara bayaran Rusia rencanakan aksi teror jelang pemilu

Baca juga: Petahana Lukashenko menang telak pilpres Belarus

Kementerian Dalam Negeri negara itu menyebutkan 21 aparat kepolisian dan personel layanan keamanan cedera, dan lima orang dibawa ke rumah sakit.

Pemimpin oposisi Svetlana Tikhanouskaya pada Selasa mendesak sesama warga agar tidak bentrok dengan polisi dan menghindari hal-hal yang membahayakan nyawa mereka, setelah melarikan diri ke negara tetangga Lithuania bersama anaknya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pemimpin oposisi Belarus aman di Lithuania setelah bentrokan
​​​​​​​
 

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020