Saya yakin peran para tokoh agama sangat penting untuk memastikan keberhasilan kebijakan ini
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para pemuka lintas agama mendukung keberhasilan dan kesuksesan kebijakan adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang diterapkan Pemerintah, jika angka kasus dan penyebaran COVID-19 mengalami penurunan di beberapa daerah.

"Dalam masa adaptasi kebiasaan baru ini, saya ingin mengajak para tokoh agama untuk tidak henti-hentinya mengingatkan para pemeluk agama agar mau memahami dan mematuhi protokol kesehatan yang dikeluarkan Pemerintah," kata Ma'ruf, saat menyampaikan sambutan dalam acara Dialog Virtual Nasional Lintas Iman yang diselenggarakan Badan Pengelola Masjid Istiqlal dari Jakarta, Selasa.
Baca juga: Wapres optimistis Indonesia bisa lewati masa sulit 2020-2021


Ma'ruf mengatakan peran tokoh agama menjadi kunci penting bagi keberhasilan penerapan kebijakan adaptasi kebiasaan baru tersebut.

"Saya yakin peran para tokoh agama sangat penting untuk memastikan keberhasilan kebijakan ini. Kita harus bisa meyakinkan umat bahwa badai pasti berlalu, setelah suatu kesulitan pasti akan datang kemudahan," ujar Ketua Umum non-aktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut.

Menurut Wapres, Pemerintah juga telah menyiapkan protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru, sehingga masyarakat tetap aman dalam melakukan kembali kegiatan, khususnya di bidang perekonomian, setelah menjalani masa penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Ma'ruf juga meminta kepada para tokoh agama untuk ikut menyampaikan sosialisasi protokol kesehatan dalam masa adaptasi kebiasaan baru kepada masyarakat, dan meminta seluruh umat mematuhi protokol tersebut.

"Saya ingin mengajak kita semua untuk terus memberikan bimbingan kepada semua umat untuk menjaga semangatnya dalam mematuhi semua protokol kesehatan, dengan menggunakan masker, sering mencuci tangan, dan menjaga jarak," ujarnya pula.

Pandemi COVID-19 masih menjadi ancaman serius karena tingkat penularannya masih tinggi, yang mencapai 75.699 orang terpapar, 36.455 orang dalam perawatan, dan 3.606 orang meninggal dunia, kata Wapres Ma'ruf Amin.
Baca juga: Wapres: Pesantren jangan jadi pusat penularan baru COVID-19

 

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020