Demonstrasi penolakan ratusan TKA asal China berlanjut hingga malam hari
Kendari (ANTARA) - Demonstrasi penolakan ratusan tenaga kerja asing (TKA) asal China di simpang empat Bandara Haluoleo Kendari, Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi tontonan warga desa tersebut.

Warga di desa itu berdatangan ke area perempatan bandara untuk menyaksikan para pengunjuk rasa yang menolak kedatangan TKA asal Tiongkok.

Terlihat ibu-ibu hingga anak kecil berdatangan dan duduk menyaksikan demonstrasi tersebut. Warga juga terlihat mengabadikan demo penolakan TKA di Bumi Anoa dengan telepon seluler android mereka.

Sebelumnya, demonstrasi penolakan ratusan TKA asal China berlanjut hingga malam hari dan massa melakukan sweeping setiap kendaraan roda empat yang keluar dari bandara tersebut.

Sweeping tersebut untuk memeriksa setiap kendaraan apakah memuat para TKA asal Tiongkok atau tidak. Massa juga meminta kepada setiap kendaraan yang melintas agar menurunkan semua kaca jendela ketika melintas.
Baca juga: Demo tolak TKA China, massa sweeping kendaraan keluar bandara

 
Warga Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomee, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) berdatangan menyaksikan demonstrasi penolakan kedatangan ratusan TKA asal China di simpang empat Bandara Haluoleo, Kendari, Selasa (30/6/2020) malam. (ANTARA/Harianto)


Demo penolakan ratusan TKA ini sempat memanas. Ratusan pengunjuk rasa mencoba masuk ke Bandara Haluoleo Kendari, namun dihalau oleh pihak kepolisian. Aksi dorong antara mahasiswa dan pihak kepolisian pun terjadi. Namun tidak terjadi bentrok ataupun ricuh.

Hingga berita ini dibuat pukul 21.00 WITA, unjuk rasa penolakan TKA itu masih terus berlangsung. Para orator terus bergantian melakukan orasi. Selain itu, massa aksi juga terus melakukan razia pada setiap kendaraan roda empat yang keluar dari bandara.

Sebanyak 105 orang TKA China gelombang kedua dikabarkan akan tiba hari ini di Bandara Haluoleo, Kendari.
Baca juga: Pengunjuk rasa tolak kedatangan TKA di Sultra membubarkan diri

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020