Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyatakan Pemerintah Provinsi Sumut ekstra hati-hati menetapkan kebijakan normal baru dan rencananya diterapkan mulai 1 Juli 2020.

*Pemprov Sumut ekstra hati-hati menetapkan kebijakan normal baru untuk kepentingan bersama," ujarnya di Medan, Senin.

Untuk pelaksanaan normal baru itu, Pemprov Sumut sudah melakukan pengkajian mendalam dan meminta masukan dari para pakar dan masyarakat.

Menurut dia, konsep normal baru sudah disampaikan kepada pemkab/pemkot se Sumut untuk mendapatkan masukan berdasarkan situasi dan kondisi daerah yang berbeda.

Edy Rahmayadi menjelaskan konsep normal baru disampaikan ke bupati dan wali kota di Sumut pada 13 Juni dan diharapkan para kepala daerah mengembalikannya ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID -19 Sumut pada 20 Juni.

Baca juga: KAI Sumut akan operasikan kembali enam perjalanan kereta api lokal

Baca juga: Bandar Udara Kualanamu siap jalankan prosedur normal baru


Setelah para kepala daerah memberi masukan, GTPP COVID-19 Sumut kembali mempelajari dan memfinalkan konsep itu untuk dikirim ke Jakarta guna mendapatkan izin dari kementerian.

Setelah dapat izin, baru disosialisasikan ke masyarakat di tengah proses edukasi dan sosialisasi normal baru itu yang juga sudah mulai dilakukan.

"Makanya normal baru diterapkan mulai 1 Juli 2020," ujar Edy Rahmayadi.

Gubernur berharap kebijakan normal baru dapat diterapkan dengan baik oleh semuanya karena proses konsepnya, sebelumnya juga melibatkan semua pihak dan melalui banyak pertimbangan yang sudah disepakati bersama.

Tatanan normal baru di Sumut, katanya, diharapkan dapat efektif diterapkan sehingga masyarakat tetap bisa produktif di tengah pandemi COVID-19.

"Tentunya masyarakat tetap harus menerapkan protokol kesehatan di normal baru karena vaksin COVID-19 sampai saat ini belum ditemukan dan virus corona tidak akan hilang dalam waktu yang singkat," ujar Edy Rahmayadi.

Mengenai jumlah kasus positif COVID-19 yang meningkat, menurut Edy dampak adanya peningkatan tes yang terus dilakukan.

Meskipun jumlah kasus positif meningkat, ujar Gubernur, jumlah pasien COVID-19 yang sembuh juga terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan data GTPP COVID-19 Sumut, jumlah pasien sembuh dan dipulangkan mencapai 209 orang.

“Walaupun berbahaya, COVID-19 juga dapat disembuhkan. Yang paling penting adalah pencegahan melalui kebiasaan perilaku sehat seperti pakai masker, sering cuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak," ujarnya.*

Baca juga: Pengusaha hotel Sumut minta pemerintah keluarkan kebijakan bisnis MICE

Baca juga: Pemprov Sumut siapkan kemungkinan penerapan normal baru

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020