Kendari (ANTARA) - Pos Search And Rescue Baubau, Sulawesi Tenggara bersama tim gabungan kembali melakukan pencarian seorang nelayan bernama La Ode Samiun (60) yang dilaporkan hilang oleh keluarganya.

Sebelumnya SAR menerima laporkan atas hilangnya nelayan tersebut pada Jumat (17/1) pukul 10.30 Wita, kemudian tim SAR Baubau diberangkatkan menuju lokasi kejadian dengan menggunakan satu unit RIB membawa peralatan pendukung keselamatan lainnya. Namun setelah melakukan pencarian hasilnya nihil, sehingga pukul 17.30 Wita Tim SAR gabungan menghentikan sementara pencarian.
Baca juga: Nelayan Tarakan dilaporkan hilang saat memukat di Pulau Cermin
Baca juga: Tim SAR Kendari temukan baju kaos milik nelayan hilang


Korpos SAR Baubau, Hasruddin Ere, Sabtu mengatakan kini operasi SAR kembali dilakukan dengan memperluas wilayah pencarian hingga 3 NM dari lokasi kejadian mengingat banyaknya personel yang ikut bergabung dalam melakukan pencarian hari ini.

Nelayan tersebut dilaporkan hilang saat melaut untuk memancing di sekitaran Perairan Batauga hingga Pulau Siompu, Kabupaten Buton Selatan pada Jumat (17/1) pukul 09.00 Wita.

Tim SAR gabungan di Sulawesi Tenggara, kembali melakukan pencarian nelayan hilang saat melaut untuk memancing di sekitaran Perairan Batauga hingga Pulau Siompu, Kabupaten Buton Selatan, Sabtu (18/1/20). (ANTARA/HO/Humas Basarnas Kendari)

Korban diketahui pergi memancing, Jumat (17/1) pagi, sekitar pukul 08.00 Wita.
Baca juga: Basarnas cari nelayan hilang Rokan Hilir
Baca juga: Tim SAR gabungan temukan nelayan hilang di Pantai Bunton


Hasruddin juga mengungkapkan, unsur yang terlibat dalam pencarian itu, Rescuer Pos SAR Baubau 7 orang, Polsek Batauga 4 orang, BPBD Buton Selatan 15 orang, Koramil Batauga 5 orang, Brimob 12 orang, Dinas Sosial Buton Selatan 12 orang, Dinas Kelautan dan Perikanan Busel 5 orang, Dinas Kominfo Busel 5 orang, dan Keluarga Korban dan Nelayan sekitar 40 orang.

"Sementara alut yang digunakan, yakni RIB Basarnas Kendari, Rubber Boat Basarnas Kendari, Speed Boat BPBD Busel dan Longboat milik nelayan setempat 24 buah," ujar Hasruddin.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020