Kami minta pemerintah daerah mengawasi gerakan radikalisme di Kabupaten Jember dan melakukan koreksi terhadap lembaga-lembaga yang diduga kuat terpapar radikalisme
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Ratusan warga yang tergabung dalam Tolak Penjajahan Ideologi (Topi) Bangsa aksi damai menolak segala bentuk radikalisme di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Aksi damai dan istighatsah 1212 (12 Desember 2019) tolak radikalisme itu diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua Majelis Shalawatan Al Ghofilin KH Baiquni Purnomo atau Gus Baiqun di lapangan Talangsari, kemudian massa bergerak menuju ke halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Kamis.

"Kami minta pemerintah daerah mengawasi gerakan radikalisme di Kabupaten Jember dan melakukan koreksi terhadap lembaga-lembaga yang diduga kuat terpapar radikalisme," kata Gus Baiqun saat membacakan pakta integritas menolak radikalisme di halaman Kantor Pemkab Jember.

Baca juga: Jateng ajak masyarakat tolak radikalisme jelang pelantikan Presiden

Ia berharap paham radikalisme tidak berkembang luas khususnya di Kabupaten Jember, sehingga mendesak pemerintah daerah untuk menghentikan atau membubarkan lembaga-lembaga yang terpapar radikalisme di Jember.

"Topi Bangsa juga mendesak Pemkab dan DPRD Jember berkirim surat kepada pemerintah pusat dan DPR RI, agar melakukan revisi terhadap UU Nomor 5 Tahun 2018, terutama tentang definisi radikalisme," tuturnya.

Untuk itu, lanjutnya, pihaknya mendesak Pemkab Jember membatasi lembaga-lembaga radikalisme untuk berkembang di Jember, sehingga mendesak lembaga dan organisasi masyarakat yang terpapar radikalisme untuk dibubarkan.

Baca juga: Bekasi sebar spanduk tolak radikalisme dan aksi terorisme

"Kami juga berharap Bupati dan DPRD ikut aktif melakukan sosialisasi tentang kehidupan damai, berbangsa dan bernegara dalam pemikiran ajaran ahli sunnah wal jamaah," katanya.

Sementara Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi yang hadir dalam aksi damai itu mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti tujuh poin tuntutan Topi Bangsa yang sejalan dengan tujuan menjaga keutuhan NKRI.

"Saya menerima tujuh poin pakta integritas yang disampaikan oleh Topi Bangsa, sehingga kami akan meneruskan aspirasi masyarakat ke lembaga yang lebih tinggi," ucap politikus PKB Jember itu.

Pantauan di lapangan, aksi damai 1212 tersebut mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian, bahkan para polisi yang bersiaga di depan Kantor Pemkab Jember menggunakan peci putih sebagai bentuk pengamanan aksi yang humanis dan religius.

Baca juga: Pelajar dan mahasiswa deklarasi tolak radikalisme

Baca juga: Fatayat NU: perempuan harus berani tolak radikalisme

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019