Jakarta (ANTARA) - Kepesertaan atlet dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan masih saangat sedikit sementara risiko yang ditanggung jauh lebih besar dibandingkan profesi lain.

Direktur SDM dan Umum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Naufal Mahfudz ketika membuka Turnamen BPJS Ketenagakerjaan Futsal Challange 2019 di Jakarta, Sabtu, mengatakan kepesertaan massal terjadi jika ada kegiatan besar seperti Asian Games 2019 dan kemungkinan pada SEA Games 2020 di Filipina nanti.

"Setelah itu 'adem' lagi karena kepesertaan hanya berlangsung selama masa persiapan dan paling lama setahun ke depan," katanya.

Sisanya masih perlu menumbuhkan kesadaran induk olahraga, organisasi dan instansi terkait. "Secara syarat dan risiko, para atlik sangat berhak mendapat perlindungan dari risiko kerja karena risiko cedera, baik saat latihan maupun bertanding, sangat tinggi," ujar Naufal.

Baca juga: BP Jamsostek gandeng LinkAja untuk permudah pembayaran iuran
Baca juga: BP Jamsostek gandeng BLK Jambi gulirkan pelatihan vokasi


Dia mengapresiasi pelatih sepak bola Indra Sjafri yang selalu mengikutsertakan atlitnya dimanapun dia melatih. "Pak Indra selalu melindungi atlit karena risiko dan biaya yang dikeluarkan akan cukup besar jika cedera," kata Naufal.

Dia berharap semua pihak terkait, termasuk asosiasi atlit menyadari hak normatif mereka agar nyaman dan aman saat berlatih dan bertanding.
Direktur Umum dan SDM BPJAMSOSTEK Naufal Mahfudz (tengah) memberi keterangan tentang masih rendahnya atlit menjadi peserta BPJAMSOSTEK usai membuka Turnamen BPJS Ketenagakerjaan Futsal Challange 2019 di Jakarta, Sabtu (23/11/2019). (Foto: ANTARA/Erafzon Saptiyulda AS)


Terkait, BPJS Ketenagakerjaan Futsal Challange (BFC) 2019 merupakan turnamen tahun yang sudah ke-11 kali diadakan.

Tahun ini terpilih 40 tim dari 143 yang terdaftar atau meningkat 79 persen. Tingginya minat perusahaan mengirim tim terbaiknya karena selama ini diselenggara dengan baik, mengutamakan kejujuran dan sportifitas tinggi dan dikawal oleh wasit dan perangkat lainnya secara profesional.

Seleksi kepesertaan merujuk pada urutan saat mendaftar dan lolos administrasi dengan syarat wajib, seluruh anggota tim merupakan karyawan tetap di instansi/perusahaan yang diwakili (bukan pemain cabutan atau profesional).

Baca juga: BP-Jamsostek sosialisasi program dengan lomba Foto Jurnalistik 2019
Baca juga: Setiap hari satu pekerja cacat karena kecelakaan di Jakarta


Seluruh anggota tim berusia di atas 25 tahun dan peserta aktif BPJAMSOSTEK. Pendaftaran gratis, dan setiap tim yang lolos sebagai peserta mendapat dana pembinaan meskipun gugur di babak awal

Hadiah BFC tahun ini meningkat dua kali lipat, yakni total 58,4 juta, dimana juara pertama mendapat Rp15 juta, juara kedua Rp10 juta, juara ketiga Rp7 juta, dan juara keempat Rp5 juta.

Pertandingan berlangsung dua hari hingga Ahad esok dengan menampilkan partai semifinal dan final pada sore hari.

Baca juga: BPJSTK-Kadin pindai 40 persen perusahaan tak ber-Jamsostek
Baca juga: Anggota DPR ingin jaminan sosial TKI diperkuat

Pewarta: Erafzon Saptiyulda AS
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019