Koba (ANTARA) - Ketua Satuan Tugas Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Kemendikbud Pangesti Wiedarti mengatakan, gerakan berliterasi secara masif pada seluruh sekolah di Indonesia akan mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul.

"Saya sudah mencanangkan gerakan literasi sekolah dalam beberapa tahun belakangan, sekarang tinggal melakukan pengembangan di seluruh daerah," ujarnya usai menghadiri Festival Bangka Tengah Berliterasi di Pangkalanbaru, Rabu.

Ia menjelaskan, GLS saat ini menjadi ujung tombak untuk melahirkan sumber daya manusia yang cerdas dan berwawasan dan itu sesuai dengan apa yang dicanangkan Presiden Joko Wododo, yaitu menciptakan SDM unggul Indonesia.

"Tentu kami berharap dengan menumbuhkembangkan budaya berliterasi, mampu menjawab apa yang sudah dicanangkan Presiden Joko Widodo, yaitu menciptakan SDM unggul Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Tokoh literasi Ponorogo Terbitkan buku kado pernikahan putrinya
Baca juga: Pojok literasi jauhkan Rasyid dari gawai
Baca juga: Literasi media perlu masuk kurikulum sekolah


Pangesti menjelaskan, ada enam literasi dasar yang sudah dikembangkan GLS, yaitu budaya baca dan menulis, literasi digital, finansial, koperasi, sains, budaya dan kekeluargaan.

"Ke depan kami mengembangkan literasi kriminal mengingat tingginya angka kenakalan remaja, literasi kesehatan, terutama terkait dengan reproduksi, dan literasi bencana agar siswa siap mengantisipasi terjadinya bencana alam," ujarnya.

Ia mengharapkan, semua gubernur/bupati/walikota setiap daerah bisa menjadi bapak literasi atau bapak gerakan membaca karena ke depan Indonesia membutuhkan SDM berkualitas untuk membangun negeri.

"Bangka Tengah sudah memulai semua itu, bahkan bupati sampaikan kepada saya siap dan fokus mengembangkan budaya literasi di daerahnya," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019