Solok, (ANTARA) - Pemerintah Kota Solok, Sumatera Barat menggalang bantuan dari aparatur sipil negara (ASN) setempat untuk perantau Minang di Wamena, Kabupaten Jaya Wijaya yang terkena dampak kerusuhan beberapa waktu lalu.

"Kami sudah mulai menggalang dana bantuan dari ASN hingga 10 Oktober 2019, untuk bantuan ini dikoordinir bagian Kesra," kata Kepala Bagian Humas Kota Solok, Nurzal Gustim di Solok, Selasa.

Baca juga: ACT fasilitasi kepulangan 222 perantau Minang dari Wamena

Nurzal menyebutkan sebelumnya Pemkot Solok sudah ikut menyumbang sebesar Rp50 juta dan pribadi Wali Kota Rp5 juta ke rekening Peduli Sumbar yang digagas Pemerintah Provinsi.

Jadi, Sekda sudah menyurati seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menggalang dana suka rela dari setiap pegawainya.

"Kami harap penggalangan dana ini selain sebagai bentuk kepedulian kita terhadap perantau Minang, juga mempererat persaudaraan dan membantu mereka untuk memilih hidup yang lebih baik," katanya.

Baca juga: Pedagang Sumbar ingin kembali ke Wamena meski kios telah terbakar

Menurutnya, hampir seluruh pemerintah daerah di Sumbar prihatin dan turut membantu menggalang dana untuk kepulangan perantau Minang di Wamena atau untuk membangun toko perantau yang tetap berada di Wamena.

Sebelumnya, sejumlah perantau asal Sumatera Barat (Sumbar) yang mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman, pada Kamis (3/10) malam memilih tinggal di kampung hingga suasana di Wamena, Papua kembali kondusif.

"Saya memilih pulang kampung dulu karena mengingat keselamatan istri dan anak, sampai situasi benar-benar kondusif dan normal kembali," kata salah seorang perantau Defrizul (45), diwawancarai saat sampai di BIM, Kamis malam (3/10).

Setelah kondisi sudah benar-benar kondusif, ia berencana kembali ke Wamena.

"Karena di sana (Wamena) terasa enak berusaha dan bisa berbaur antar sama, kalau pelaku kerusuhan sekarang ini kan datang dari luar," katanya.***3***

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019