Ada terkait kehidupan pesisir, ekologi kelautan dan sampah plastik
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) akan menjadi penghubung skema pembiayaan campuran untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) khususnya terkait kelestarian laut.

"Kami akan kenalkan blended financing (pembiayaan campuran) dari berbagai sumber dan juga konsep Bappenas sebagai SDGs financial hub," kata Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Bappenas-UNDP ajak kaum muda bangun SDA kelautan berkelanjutan

Menurut dia, Bappenas menaruh perhatian khusus terhadap pembangunan berkelanjutan, apalagi Indonesia merupakan negara maritim sehingga terlibat menjadi penghubung blended financing.

Ia menjelaskan dengan blended financing, maka pembiayaan tidak bergantung kepada APBN tetapi juga menarik investasi swasta, partisipasi masyarakat melalui filantropi maupun upaya penggalangan dana yang biasa dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat.

Sektor-sektor yang akan dibiayai, kata dia, akan diarahkan tidak hanya terkait kelestarian laut tetapi juga sumber daya manusia seperti nelayan yang menggantungkan hidupnya dari kelautan.

"Ada terkait kehidupan pesisir, ekologi kelautan dan terkait sampah plastik. Setiap isu ada skema pembiayaan sendiri," imbuhnya.

Baca juga: Konferensi SGDs bakal angkat isu lingkungan laut

Sementara itu, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas Arifin Rudiyanto menambahkan sebagai penghubung skema pembiayaan, Bappenas sudah menyusun daftar proyek prioritas untuk mendukung 17 tujuan SDGs.

Proyek-proyek tersebut semuanya berlandaskan ramah lingkungan dan pelestarian lingkungan hidup.

Ia melanjutkan nantinya proyek tersebut akan dipertemukan dengan dunia usaha, filantropi dan perbankan yang sesuai dengan lini bisnisnya seperti kesehatan, pendidikan hingga lingkungan.

Baca juga: Bappenas susun "roadmap" pembangunan kelautan berkelanjutan

"Kami siapkan proyek untuk menjadi bankable artinya proyek yang siap didanai, sudah ada feasibility study, ada detail desain, itu kami siapkan," ucapnya.

Perikanan berkelanjutan, kata dia, merupakan salah satu proyek yang sudah dilirik oleh filantropi dan investor yang ingin membiayai.

Blended financing atau pembiayaan campuran itu akan digenjot dan dikenalkan dalam pelaksanaan Konferensi Tahunan SDGs di Hotel Fairmont, Jakarta, 8-9 Oktober 2019.

Forum tahunan kali ini akan mengambil tema terkait kelautan berkelanjutan untuk mendukung kesejahteraan dan mengurangi ketimpangan.

Baca juga: Kepala Bappenas: pembangunan berkelanjutan dimulai dari anak

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019