Mentok, Babel (ANTARA) - Polisi Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggiatkan patroli hingga pelosok untuk memantau kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) agar lebih cepat ditangani sehingga tidak meluas.

"Sebagai bentuk keseriusan kami mencegah karhutla, patroli tidak hanya dilaksanakan personel rutin setiap siang dan malam hari, namun juga melibatkan tim dari Polda Babel menggunakan helikopter," kata Kapolres Bangka Barat AKBP Muhammad Adenan di Mentok, Jumat.

Baca juga: Polres Bangka Barat bentuk Posko Karhutla tingkat desa

Dalam pantauan menggunakan helikopter bersama Kasubdit Satpolairud Polda Babel menunjukkan di daerah itu tidak ditemukan lagi kejadian kebakaran hutan dan lahan.

"Saat ini situasi cukup aman dan terkendali, tidak ditemukan lagi adanya kebakaran lahan seperti yang terjadi beberapa hari lalu," ujarnya.

Baca juga: Polres Bangka Barat gelar sayembara tangkap pembakar lahan dan hutan

Selain menggiatkan patroli hingga ke pelosok untuk menanggulangi kemungkinan terjadinya karhutla, pihaknya juga telah memerintahkan anggota untuk memperbanyak pemasangan spanduk peringatan bahaya karhutla.

Peringatan yang sudah banyak dipasang para personel Bhabinkamtibas hingga pelosok tersebut disertai dengan penjelasan terkait ancaman sanksi hukum bagi para pelaku karhutla.

Baca juga: Bangka Barat bentuk tim gabungan tangani karhutla

"Para pelaku pembakaran hutan akan diancam lima tahun penjara dan denda Rp15 miliar, kami akan tindak tegas para pelaku pembakaran karena merusak kelestarian lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019