Namun untuk lebih jelas dan lebih detail bahwa itu adalah titik kebakaran kita lakukan dulu inspeksi visual untuk memastikan bahwa titik titik itu adalah sebaran asap kebakaran, ujarnya
Makassar (ANTARA) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Sulawesi Selatan ikut melakukan pemantauan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia, bahkan hingga saat ini terdapat 3,296 hotspot (titik panas) dan 1.332 di antaranya dipastikan adalah titik api.

"Kami menggunakan enam satelit yang berbeda untuk memastikan semua data itu bisa dipakai dan dipastikan itu adalah titik kebakaran," ungkap salah seorang peneliti LAPAN Zyl Shah di kantornya, Kota Pare-pare, Sulawesi Selatan, Senin.

Untuk wilayah seluruh Indonesia, khusus kejadian karhutla yang terjadi sekarang, kata dia, pihaknya bertanggungjawab guna memastikan semua data pengendalian jauh dipakai dalam monitoring titik-titik khusus pada kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: BMKG Supadio: titik panas di Kalbar mulai turun

Zyl mengungkapkan, sejauh ini dari pantauan satelit LAPAN Kota Pare-pare, Sulsel, berhasil merekam sejumlah titik api yang sudah dipastikan adalah kebakaran hutan dan lahan,

"Ini kita lihat terdapat 3.296 hotspot dan 1.332 hotspot yang dideteksi dari data satelit. Itu sudah bisa dipastikan titik kebakaran, yang di mulai pada level rendah, tetapi untuk tingkat kepercayaannya belum terlalu tinggi," tutur dia sembari menunjukkanya di layar.

Kendati demikian, untuk memastikan bahwa titik itu adalah titik kebakaran dan asap, harus dilakukan verifikasi titik hotspot dan mesti melihat betul adalah kejadian kebakaran hutan, kemudian dilakukan inspeksi visual.

Baca juga: BMKG: Kebakaran hutan terdeteksi hingga Semenanjung Malaysia

"Namun untuk lebih jelas dan lebih detail bahwa itu adalah titik kebakaran kita lakukan dulu inspeksi visual untuk memastikan bahwa titik titik itu adalah sebaran asap kebakaran," ujarnya.

Ia menjelaskan, kejadian karhutla menunjukkan titik-titik hotspot satelit yang ada di Indonesia berfokus di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, daerah Kalimantan Selatan maupun Kalimantan Tengah memang fokus pada titik hotspot-nya berada di sana.

Baca juga: Lapan deteksi 103 titik panas di NTT

"Titik fokus hotspot-nya berada di Kalimantan dan Sumatera terkhusus Jambi. Daerah yang lain di Indonesia juga ditemukan titik-titik hotspot yang belum tentu itu kebakaran hutan dan masih harus diverifikasi lagi karena yang dideteksi adalah hotspot. Kejadian kebakaran harus di verifikasi dari data lapangan," katanya menjelaskan.

LAPAN juga bertanggungjawab untuk stasiun bumi pengindraan jarak jauh terhadap ketersediaan data citra satelit dan semua resolusi untuk seluruh Indonesia.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019