Mentok, Babel (ANTARA) - Polisi Resor Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membentuk tim gabungan untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di daerah itu.

"Musim kemarau diperkirakan masih cukup panjang, kami berharap dengan adanya tim gabungan ini bisa mengurangi risiko kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dalam skala besar," kata Kaporles Bangka Barat AKBP Muhammad Adenan di Mentok, Senin.

Menurut dia, tim gabungan yang terdiri dari Kepolisian, TNI, instansi terkait di lingkungan Pemkab Bangka Barat, relawan dan masyarakat tersebut diharapkan akan memudahkan koordinasi dan komunikasi jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran.

"Untuk meningkatkan koordinasi, hari ini kami gelar rapat lintas sektor, kami berharap melalui kegiatan itu seluruh instansi terkait bisa lebih berperan maksimal sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing," katanya.

Baca juga: Polres Bangka Barat sosialisasikan pencegahan karhutla

Kapolres Bangka Barat saat memimpin rapat mengatakan di Pulau Bangka sudah ditemukan beberapa titik api yang harus segera ditangani bersama agar tidak meluas.

Melalui pembentukan tim terpadu penanggulangan bencana karhutla tersebut diharapkan mampu meminimalkan munculnya titik baru.

"Kami ingin kerja sama ini bisa terus ditingkatkan dan didukung anggaran tanggap darurat sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam penanganan dan penanggulangan bencana kebakaran," katanya.

Hadir dalam rapat lintas sektor yang digelar di Mapolres Bangka Barat tersebut, antara lain Dandim 0431/Babar, Kepala Kesbangpollinmas, Danramil Mentok, Dinas Kehutanan Babel, perwakilan perusahaan, seluruh camat, lurah serta sejumlah perwira Polres Bangka Barat. 

Baca juga: Polisi Tempilang giatkan pencegahan kebakaran hutan dan lahan
Baca juga: Bhabinkamtibmas di Bangka Barat antisipasi karhutla


Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019