Jakarta (ANTARA) - Pemeriksaan tekanan darah yang benar penting untuk membantu mendeteksi seseorang mengalami hipertensi atau tidak. Bukan sembarangan, pemeriksaan tekanan darah harus dilakukan dengan benar.

Anggota Dewan Indonesian Society of Hypertension (InaSH) dr Yuda Turana, SpS(K) mengatakan, selain di klinik pasien juga perlu memeriksa tekanan darahnya sendiri di rumah.

"Seseorang datang ke klinik dia hipertensi, saat di rumah juga dia hipertensi itu namanya true hipertensi. Penting pengukuran tekanan darah di rumah. Kalau data berbeda yang dipakai data di rumah asalkan alat yang digunakan akurat," kata dia di Jakarta, Kamis.

Bagaimana memeriksa tekanan darah agar akurat? Begini sejumlah tips dari Yuda:

1. Duduk dengan tenang pada kursi yang memiliki penyangga punggung. Telapak kaki rata di lantai selama lima menit sebelum pengukuran.

2. Lengan atas harus terbuka.

3. Saat pengukuran, lengan dengan manset harus ditopang pada permukaan yang keras setinggi jantung.

4. Kafein, merokok dan olah raga harus dihindari minimal 30 menit sebelum pengukuran dilakukan.

5. Posisi manset harus pas.

6. Pasien harus setidaknya mengambil pengukuran dua atau tiga kali.

7. Jarak antar pengukuran sekitar satu menit.

8. Pencatatan dilakukan rutin pada pagi (sebelum minum obat) dan malam hari sebelum tidur.

9. Direkomendasikan untuk mengambil lebih dari dua kali pencatatan di malam hari, setiap hari selama satu minggu (menyingkirkan pencatatan di hari pertama).

10. Sebelum pengukuran seseorang tidak boleh stres, panik atau cemas.

Tekanan darah normal bila saat diukur di rumah di bawah 135/86 mmHg dan pengukuran di klinik di bawah 140/90 mmHg.


Baca juga: Tekanan darah pagi hari tinggi, normalkah?

Baca juga: Waspada sering berkemih malam, tanda hipertensi

Baca juga: Mudah lelah hingga sesak nafas bisa jadi tanda gagal jantung

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019