Jangan sampai terprovokasi, karena ada skenario dari pihak lain untuk memanas-manasi situasi."
Surabaya (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Timur meminta masyarakat tidak terprovokasi adanya dugaan teror berupa pelemparan ular ke Asrama Mahasiswa Papua (AMP) di Jalan Kalasan Surabaya pada Senin dini hari.

"Jangan sampai terprovokasi, karena ada skenario dari pihak lain untuk memanas-manasi situasi," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Senin.

Baca juga: Papua Terkini- Gubernur Papua sayangkan kepulangan ratusan mahasiswa

Baca juga: Kapolda Papua: 700 mahasiswa asal Papua pulang

Baca juga: Mahasiswa Papua yang pulang sulit lanjutkan kuliah di Uncen

Baca juga: 835 mahasiswa Papua eksodus ke Papua ingin kembali belajar


Perwira menengah dengan tiga melati di pundak itu meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi atas adanya dugaan teror tersebut.

Barung menegaskan tidak ada teror seperti yang diberitakan, karena jajaran Polda Jatim menjaga keamanan Asrama Mahasiswa Papua dengan ketat.

"Mana mungkin dilempar dari luar, sebab asrama kami jaga keamanannya," ucap mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan itu.

Seperti diinfomasikan, dua karung berisi empat ekor ular berada di halaman Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan 10, Kota Surabaya, di antaranya satu ekor jenis piton.

Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menyesalkan aksi tersebut dan meminta peristiwa itu diusut oleh aparat keamanan.

Ia mengatakan kondisi Kota Surabaya sudah berangsur kondusif setelah dampak insiden di Asrama Mahasiswa Papua pada 16-17 Agustus 2019 yang memunculkan tuduhan aksi rasialis terhadap warga Papua sehingga memicu demonstrasi.

Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019