Banjarmasin (ANTARA) - Pameran Gebyar Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2019 yang berlangsung 6-9 September di Banjarmasin, memadukan unsur olahraga dan pariwisata (sport tourism), dua unsur yang sedang giat dikembangkan oleh pemerintah, termasuk Pemerintah Propinsi Kalsel .

Pada pameran yang dipusatkan di Duta Mal tersebut, terlibat stand dari berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta yang memperagakan produk atau program andalan mereka.

Stand Asdep Deputi Industri dan Promosi Olahraga dari Kemenpora misalnya, menggelar berbagai promosi dalam bentuk permainan, baik permainan modern basket 3x3 maupun tradisional "balogo".

Di sekitar stand yang tidak terlalu besar, terlihat anak-anak maupun orang dewasa memanfaatkan fasilitas olahraga yang disediakan, seperti tenis meja, bulu tangkis mini, catur dan permainan congklak.

Sementara di sudut lain terdapat stand Museum Olahraga yang menampilkan koleksi berupa jubah petinju juara dunia Daud Yordan, serta raket dan sepatu pasangan bulutangkis Markus/Kevin yang dikenal dengan Minions.

Tapi karena arena mal yang terbatas, Museum Olahraga Nasional yang berada di bawah Kemenpora dan berlokasi di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta itu tidak bisa menampilkan koleksi lebih banyak.

"Tidak banyak yang bisa diperagakan karena tempat terbatas, sehingga kita hanya bawa koleksi terbaru saja," kata Basuki, salah satu pegawai Museum Olahraga yang sedang bertugas.

Pameran tersebut tidak hanya menampilkan berbagai produk olahraga, atau dokumentasi tentang perjalanan atlet, baik daerah maupun pusat, tapi juga memberikan layanan pemeriksaan kesehatan secara gratis kepada masyarakat umum, seperti yang dilakukan oleh Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) yang berada di Cibubur, Jakarta.

Layanan yang diberikan oleh petugas medis di antaranya adalah pemeriksaan kadar gula, tekanan darah dan asam urat.

Namun di antara atraksi yang mendapat paling banyak perhatian dari pengunjung adalah permainan tradisional balogo yang berasal dari daerah Kalimantan Selatan.

Nama olaraga tradisional "balogo" mempunyai arti bermain dengan mengadu tempurung kelapa yang diolah berbentuk segitiga atau segi empat semacam perisai dengan ukuran garis tengah 5 sampai 10cm serta ketebalan yang variatif antara 2 sampai 3cm.

Alat lain yang digunakan dalam permainan ini adalah tongkat kecil terbuat dari bambu sepanjang 30 sampai 40 sentimeter dengan lebar 3 sampai 4 sentimeter yang disebut 'penapak' atau pemukul logo.

Fungsi tongkat kecil ini adalah untuk memukul sudut logo hingga mencapai titik tertentu di mana logo lawan berada. Tim atau pemain yang bisa menjatuhkan semua logo dinyatakan sebagai pemenang.

Beberapa perusahaan perjalanan juga tidak ketinggalan menawarkkan berbagai paket wisata, diantaranya Wisata Pasar Tradisiona Terapung Lok Baintan, Wisata Susur Sungai Martapura, atau bermain dengan kera di Pulau kembang (Mongkey Island).

Deputi II Kemepora Raden Isnanta, waktu membuka secara resmi pameran tersebut bersama Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengemukakan bahwa Pameran Gebyar Haornas memperlihatkkan bahwa kegiatan olahraga sekarang sudah tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan pariwisata.

Diantara event olahraga yang dikaitkan dengan kegiatan dan promosi wisata adalah Lari Marathon Borobudur atau lomba balap sepeda Tour de Singkarak, yang diselenggarakan setiap tahun secara teratur.

Baca juga: Gubernur pastikan Haornas 2019 di Kalsel sukses
Baca juga: Gowes Nusantara tuntas di Banjarmasin

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019