Pendapatan yang didapat dari eretan digunakan untuk biaya operasional, kas masjid dan disumbangkan kepada anak yatim.
Jakarta (ANTARA) - Eretan di Kali Sunter, Pasar Uler, masih menjadi salah satu alternatif bagi warga Jakarta Utara untuk menyeberangi sungai dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Sadulana (57), seorang operator eretan, mengatakan banyak warga dan pedagang memilih naik eretan sebagai jalan pintas menuju jalur bus Trans Jakarta.

Eretan yang beroperasi sejak 1998 dimiliki oleh paguyuban warga Plumpang B, katanya di Jakarta, Selasa.

Sadulana bertugas menjalankan eretan dari pukul 05.30 WIB sampai 13.00 WIB, kemudian digantikan Haji Nuri (71) sampai 17.30 WIB.

Dia mengatakan pendapatan yang didapat dari eretan digunakan untuk biaya operasional, kas masjid dan disumbangkan kepada anak yatim.

Eretan tersebut terbuat dari kumpulan tong plastik yang disusun menyerupai perahu kecil dan terpasang tali sling baja sebagai relnya.

Sadulana mengatakan dalam waktu dekat eretan yang masih terbuat dari rangkaian tong plastik akan dimodifikasi untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan penumpang.

Eretan baru itu akan berbahan fiber glass sehingga lebih ringan dan nyaman bagi penumpangnya, kata dia.

Untuk menggunakan jasa eretan, warga cukup mengeluarkan ongkos Rp2 ribu untuk sekali penyeberangan. Alat penyeberangan tradisional ini beroperasi jika ada penumpang yang datang, meskipun hanya satu orang.

Baca juga: Perahu "eretan", yang bertahan bersama transportasi modern

Pewarta: Santoso, Adriyan, Budi dan Abdurrahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019