Hong Kong (ANTARA) - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam pada Selasa mengungkapkan ia tidak pernah diminta oleh pemerintah China untuk mundur guna mengakhiri krisis politik di kota tersebut, saat menanggapi laporan Reuters soal rekaman suara yang menyebutkan ia akan mundur jika ia bisa.

Lam mengatakan saat konferensi bahwa Beijing yakin pemerintahannya mampu mengatasi krisis selama tiga bulan tanpa campur tangan China daratan.

"Saya tidak pernah ditawarkan untuk mundur," kata Lam.

"Alasan saya tidak mengajukan pengunduran diri karena saya rasa saya mampu memimpin tim saya membantu Hong Kong keluar dari dilema ini. Saya masih percaya diri untuk melakukan ini, jadi kontradiksi bahwa saya ingin sekali mundur tetapi saya tidak bisa, itu tidak ada."

Ratusan ribu orang turun ke jalan sejak pertengahan Juni. Mereka memprotes rancangan undang-undang ekstradisi yang memungkinkan warga Hong Kong diadili di persidangan yang dikendalikan Partai Komunis di China Daratan.

Kerusuhan melebar menjadi seruan agar Hong Kong yang dikuasai oleh China diberikan otonomi yang lebih besar oleh Beijing, yang menuduh kekuatan asing, terutama Amerika Serikat dan Inggris, menghasut kerusuhan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Carrie Lam: Hantaman aksi protes terhadap bisnis ibarat "tsunami"

Baca juga: Pemimpin Hong Kong dituntut kembalikan kekuasaan kepada rakyat

Baca juga: Inggris seru penyelidikan independen protes Hong Kong

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019