Penyebab kecelakaan ini sedang kita selidiki (secara) khusus. Tapi (dilihat di lokasi) di depan kita lihat ada dump truk terguling, dan terguling karena apa. Sehingga kendaraan yang di belakang mengerem mendadak
Purwakarta (ANTARA) - Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriadi, mengatakan kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan maut di jalan Tol Cipularang Kilometer 91 dari arah Bandung ke Jakarta sebanyak 21 kendaraan.

"Ada 21 kendaraan yang terlibat kecelakaan. Beberapa kendaraan hangus terbakar," katanya, di Purwakarta, Senin.

Akibat peristiwa itu, tujuh orang meninggal dunia yang enam orang di antaranya akibat mengalami luka bakar, dan delapan orang dibawa ke Rumah Sakit Siloam Purwakarta.

"Untuk penyebab kecelakaan masih diselidiki secara khusus," kata dia.

Baca juga: Ridwan Kamil minta dishub analisis kecelakaan di Tol Cipularang

Baca juga: Polri: Ada 20 kendaraan dalam kecelakaan beruntun Tol Purbaleunyi

 

Kecelakaan maut di Tol Cipularang libatkan 21 kendaraan



Tapi dugaan sementara, kecelakaan beruntun terjadi akibat mobil dump truk yang terguling di ruas tol tersebut sehingga kendaraan lain yang berada di jalur yang sama berhenti mendadak hingga terjadi tabrakan beruntun.

"Penyebab kecelakaan ini sedang kita selidiki (secara) khusus. Tapi (dilihat di lokasi) di depan kita lihat ada dump truk terguling, dan terguling karena apa. Sehingga kendaraan yang di belakang mengerem mendadak," katanya.

Sementara itu, kemacetan terjadi akibat terjadinya kecelakaan maut Cipularang. Petugas melakukan rekayasa lalulintas dengan memberlakukan sistem contraflow mulai Kilometer 93 sampai Kilometer 90.

Sedangkan pengguna jalan dari arah Bandung menuju arah Jakarta diarahkan untuk keluar melalui Gerbang Tol Cikamuning Kilometer 116 dan masuk kembali ke Jalan Tol Cipularang melalui Gerbang Tol Jatiluhur Kilometer 81.

Baca juga: Kecelakaan Cipularang, Kemenhub bakal evaluasi aturan kecepatan di tol

Baca juga: Kendaraan dialihkan ke GT Cikamuning imbas kecelakaan maut Cipularang

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019