Jakarta (ANTARA) - Lembaga Produktivitas Nasional (LPN) terus bergerak menyinergikan kinerja pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing nasional. Sinergi peningkatan produktivitas ini juga menyasar dunia usaha, lembaga pendidikan, dan elemen masyarakat.

Menurut Ketua Tim Kelompok Kerja LPN Boomer Pasaribu melalui siaran pers di Jakarta, Senin, pada tahun 2019, LPN memiliki target untuk menyusun blue print, master plan, peta jalan. dan Pedoman Nasional Pelaksanaan GNP2DS. Selain itu, LPN juga akan menyusun draft konsep Panduan Pelaksanaan Teknis GNP2DS pengembangan jejaring kelembagaan produktivitas.

Untuk itu, LPN akan terus memperluas jejaring GNP2DS. Saat ini, beberapa lembaga pendidikan telah dijadikan role model GNP2DS. Salah satunya, IPB Bogor.

"Salah satu model dari pemerintahan GNP2DS adalah Kementerian Pertanian. Harapannya, Kementan dapat menjadi contoh bagi kementerian lain dalam mendukung GNP2DS," kata Boomer.

Ia menambahkan, GNP2DS adalah upaya yang dilakukan oleh seluruh komponen bangsa secara terencana, terstruktur, sistematis, dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan produktivitas nasional, kesejahteraan, dan daya saing bangsa.

Ia pun yakin, capaian kinerja Kementan saat ini dapat dijadikan role model GNP2DS bagi kementerian/lembaga lain. Diharapkan, MoU antara LPN dengan Kementan tentang peningkatan produktivitas dapat segera tercapai.

"Adanya pembuatan model untuk dapat dijadikan acuan oleh kementerian-kementerian lain," terangnya.

Sementara itu, Anggota Tim Pokja LPN, Aam Bastaman, menyampaikan, LPN terus menyosialisasikan GNP2DS ke berbagai kementerian/lembaga, lembaga pendidikan, dan elemen masyarakat. LPN juga melakukan modeling sebagai proses pembelajaran dengan memperagakan best practice yang dapat ditiru oleh setiap kementerian/lembaga, maupun pemerintah daerah.

"Yang perlu digarisbawahi, GNP2DS ini adalah gerakan lintas institusi, lintas sektoral, dalam rangka meningkatkan produktivitas nasional," ujarnya.

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019