Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyebutkan dari fluktuasi titik panas yang ada saat ini, kebakaran hutan dan lahan (kathutla) masih bisa dikendalikan.

"Kalau lihat fluktuasi hotspotnya sebetulnya masih bisa dikontrol oleh satgasnya," kata Siti Nurbaya di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Ia menyebutkan untuk mengatasi masalah karhutla yang sampai saat ini masih terjadi, pihak pihak terkait akan menggelar rapat di Kantor Menko Polhukam.

Ia menyebutkan kondisi saat ini sudah lebih baik dibanding pada awal Agustus 2019.

"Yang paling berat waktu angkanya masih di atas 1.000-an, itu terjadi tanggal 4,5,6 Agustus, kemarin sih sudah turun jadi 900-an," jelasnya.

Ia mencontohkan di Kalbar, tadinya yang paling banyak sampai 500 sekian angkanya hotspotnya, sekarang sudah turun 300-400 titik panas.

"Dari situ kita ikutin terus, saya sudah komunikasi terus dengan gubernur," katanya.

Ketika ditanya mengapa muncul kembali karhutla pada 2019, Siti mengatakan tahun ini memang lebih panas.

"Memang tahun ini lebih panas kan, dan hari tanpa hujan lebih panjang," katanya.

Ia mengatakan upaya maksimal terus dilakukan untuk mengatasi karhutla.

"Oh banyak lah itu, kan sudah ada standarnya, sudah ada perintah Presiden untuk pencegahan, untuk patroli monitoring hotspot, untuk pengendalian pemadaman dan sebagainya. Kalau sekarang helinya sudah ada 35 atau 45 dari BNPB," katanya.

Baca juga: Polda Kalbar amankan 40 tersangka kasus Karhutla

Baca juga: 260 titik panas tersebar di wilayah Sumatera


Pewarta: Agus Salim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019