Tantangan terbesar kami sebagai penyelenggara negara adalah memberikan pelayanan optimal terhadap warga Jawa Barat yang jumlahnya 1.5 kali penduduk Malaysia
Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil untuk pertama kalinya memimpin Upacara Peringatan Hari Jadi Ke-74 Tahun Provinsi Jawa Barat di Lapangan Gasibu Kota Bandung, Senin.

Dalam upacara HUT ke-74 Provinsi Jabar, juga dihadiri oleh mantan Gubernur Jabar Solihin GP, Danny Setiawan, hingga mantan Pj Gubernur Jabar M Iriawan.

Selain itu, para mantan gubernur tersebut diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan "Petuah Sesepuh".

Baca juga: Pimpinan parpol Jabar sepakat kuatkan fungsi kelembagaan DPRD
Baca juga: 15 mahasiswa Cianjur diamankan usai aksi berujung polisi terbakar
Baca juga: 499 narapidana Jabar dapat remisi langsung bebas di Hari Kemerdekaan


Dalam sambutannya, Gubernur Emil berharap peringatan hari bersejarah ini dapat mengingatkan seluruh masyarakat Jabar untuk kembali kepada apa yang telah, sedang dan akan disumbangkan bagi provinsi ini terutama dalam mewujudkan kehidupan Jawa Barat Juara yang lebih maju dan berkeadilan.

"Hari ini 74 tahun silam, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI bersidang dan berhasil membentuk delapan provinsi yang dikepalai oleh seorang gubernur dan masing-masing provinsi terdiri atas keresidenan-keresidenan yang dikepalai oleh residen," kata dia.

Kedelapan provinsi itu, kata dia, adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Borneo, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil.

Mr R Sutarjokartohadikusumo tercatat sebagai Gubernur Jawa Barat pertama paska Indonesia merdeka.

Gubernur Emil mengatakan Jawa Barat hari ini telah tumbuh pesat menjelma menjadi pusat industri, pusat pendidikan, pusat ekonomi kreatif, pusat inovasi dan pusat pariwisata sehingga Jawa Barat dianugerahi Provinsi Paling Mempesona (2018) dan Destinasi Wisata Halal Unggulan (2019).

Ia mengatakan Jawa Barat hari ini merupakan provinsi terbesar penduduknya dengan 48,7 juta jiwa dan diprediksi pada tahun 2021 akan mencapai 50 juta jiwa.

"Tantangan terbesar kami sebagai penyelenggara negara adalah memberikan pelayanan optimal terhadap warga Jawa Barat yang jumlahnya 1.5 kali penduduk Malaysia," kata dia.

Selain itu, kata Emil, saat ini masyarakat berada dalam dunia baru dunia yang jauh berbeda dibanding era sebelumnya.

Globalisasi terus mengalami pendalaman yang semakin dipermudah oleh revolusi industri 4.0. persaingan semakin tajam dan perang dagang semakin memanas.

Dia menuturkan dunia tidak semata sedang berubah tetapi sedang terdisrupsi dan di era disrupsi ini jenis pekerjaan bisa berubah setiap saat, banyak jenis pekerjaan lamayang hilang, tetapi juga makin banyak jenis pekerjaanbaru yang bermunculan.

"Ada profesi yang akan hilang,tetapi juga ada profesi baru yang akan bermunculan. Jawa Barat dengan identitas kesukuan sunda, Melayu Betawi dan Cirebon memiliki beragam potensi untuk mendorong keadilan dan pembangunan ekonomi," kata dia.

Jawa Barat, lanjut dia, dianugrahkan desa-desa dengan potensi alam luar biasa serta kota-kota yang memiliki potensi sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi.

Dia mengatakan pembangunan Jawa Barat membutuhkan pendekatan keseimbangan antara keadilan dan pertumbuhan ekonomi, pemahaman yang komprehensif antara desa dan kota, serta visi yang kuat tentang bagaimana melahirkan manusia Jawa Barat yang beriman, bahagia, dan berkualitas.

Lebih lanjut ia mengatakan visi mewujudkan Jawa Barat Juara Lahir dan Bathin dengan inovasi dan kolaborasi pada tahun 2023 tidak akan terjadi tanpa kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas semua pihak.

"Oleh karena itu berpegang pada model kerjasama pentahelix, kami sangat terbuka untuk upaya-upaya kolaboratif yang melibatkan akademisi, pebisnis, komunitas, pemerintah pusat/kabupaten/kota dan media dalam pembangunan Jawa Barat," kata dia.


Baca juga: Jumlah haji dari Jabar meninggal dunia di Tanah Suci 41 orang
Baca juga: Ketua Garis menjadi pengibar bendera bersama Brimob
Baca juga: Pelantikan anggota DPRD Jabar terpilih 2 September 2019

 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019