Manado (ANTARA) - Para pecinta lingkungan Sulawesi Utara (Sulut) tidak berdiam diri di masa pandemi COVID-19, justru orang-orang yang tergabung dalam Porgasi, yang tak ada kaitannya dengan lingkungan itu, malah sedang melakukannya penanaman 3.000 pohon, di Puncak Alason, Ratatotok, Minahasa Tenggara.
"Ide melakukan penanaman pohon, sebagai bentuk kepedulian lingkungan itu, datang dari Steve Pusung, karena tergerak untuk menghijaukan lahan di sekitar lokasi tambang rakyat di Minahasa Tenggara itu," kata Ketua Porgasi Sulut, Berry Betrandus, di Manado.
Dia mengatakan, kegiatan menanam 3.000 pohon itu, dilakukan menggandeng warga di sekitar kawasan Puncak Alason, supaya bisa menggugah rasa memiliki dan melindungi kawasan tersebut.
Berry yang berlatarbelakang sebagai instruktur zumba itu, mengatakan tujuan utama kegiatan itu memang adalah menanam pohon.
Sementara Steve Pusung, mengatakan, penanaman dilakukan oleh mereka bersama delapan orang lainnya, yang merupakan warga lokal di sana.
"Kami menanam pohon mahoni di puncak Alason, dengan bibit yang dibeli dari Tomohon oleh Berry Betrandus," katanya.
Dia mengatakan, mereka menargetkan penanaman itu akan dilakukan selama seminggu dan diharapkan bisa menutupi area yang ditargetkan, meskipun memang tidak akan secara cepat menutupi semua area tetapi bisa menghijaukan sebagian area tersebut.
Keduanya berharap kiranya apa yang sudah dilakukan akan memotivasi dan menggerakan juga orang-orang lain, terutama komunitas lain, agar lebih peduli dengan lingkungan.
"Terutama dengan masyarakat di situ, juga agar tergerak menjaga dan memelihara pohon yang sudah ditanam, sebab kan hasilnya juga nantinya akan mereka rasakan," katanya. ***