Ottawa (ANTARA) - Bank sentral Kanada (BoC) memangkas suku bunga utama untuk kedua kalinya dalam sembilan hari pada Jumat (13/3/2020) untuk memberikan "jembatan mengatasi masalah" ketika pihak berwenang berusaha mencegah potensi resesi di tengah wabah virus corona.
Bank sentral secara tak terduga memotong suku bunga overnight sebesar 50 basis poin menjadi 0,75 persen setelah mengambil langkah yang sama pada 4 Maret. Itu adalah pemotongan pertama yang tidak terjadwal sejak krisis keuangan 2008.
Pada saat yang sama, Ottawa menjanjikan 10 miliar dolar Kanada (7,2 miliar dolar AS) dalam dukungan kredit untuk bisnis dan berjanji melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi warga Kanada, Reuters melaporkan.
Gubernur BoC Stephen Poloz membuat pengumuman pada konferensi pers bersama yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Menteri Keuangan federal Bill Morneau, yang berjanji akan meluncurkan paket stimulus substansial minggu depan.
Bank mengatakan pada Kamis (12/3/2020) akan menambah likuiditas ke pasar. Poloz mengatakan kepada wartawan bahwa dia sangat prihatin dengan potensi kerusakan ekonomi dari virus corona dan harga minyak yang rendah, yang merupakan ekspor utama Kanada.
“Kami percaya semua ini akan bersifat sementara tetapi dapat lebih lama jika kepercayaannya terlalu rusak. Jadi tindakan ini dimaksudkan untuk menopang kepercayaan itu dan memberi kita jembatan untuk mengatasi masalah,” katanya, mengulangi bank siap untuk menurunkan suku bunga lagi jika diperlukan.
Langkah pada pemotongan suku bunga Jumat (13/3/2020) membawa suku bunga acuan Kanada ke level terendah sejak September 2017.
Pekan lalu, Poloz mengatakan ketahanan ekonomi dapat "diuji secara serius" oleh wabah tersebut.
"Ini tentu disambut baik dan tepat waktu mengingat betapa dramatisnya peristiwa telah memburuk minggu ini," kata Sal Guatieri, ekonom senior di BMO Capital Markets.
Dolar Kanada berbalik lebih tinggi, mencapai 1,3829 terhadap dolar AS, setelah awalnya melemah di tengah pemotongan suku bunga. Indeks acuan saham GSPTSE diperdagangkan naik 9,6 persen pada sore hari, setelah merosot tajam pada Kamis (12/3/2020).
Beberapa ekonom dalam beberapa hari terakhir memperkirakan ekonomi Kanada akan tergelincir ke dalam resesi karena tidak adanya stimulus pemerintah yang besar.
"Ini adalah waktu yang luar biasa dan itu berarti kami siap untuk mengambil tindakan luar biasa," kata Morneau.
"Kami akan melakukan apa pun untuk melindungi warga Kanada dan menjaga ekonomi kami kuat."
Selain itu, regulator perbankan Kanada memangkas jumlah modal pemberi pinjaman yang harus ditahan untuk menjaga terhadap risiko, suatu langkah yang katanya akan menambah 300 miliar dolar Kanada ke dalam kapasitas pinjaman oleh bank-bank besar.
Berita Terkait
Prabowo bertemu PM Malaysia bahas isu sentral bilateral
Rabu, 24 Mei 2023 10:38 Wib
Rupiah melemah dipicu pernyataan hawkish pejabat bank sentral AS
Jumat, 18 November 2022 10:49 Wib
Mata uang digital tak jamin akses kepada inklusi keuangan
Selasa, 12 Juli 2022 13:27 Wib
IMF: Inflasi negara berkembang naik mencapai 8,7 persen pada tahun ini
Jumat, 22 April 2022 10:13 Wib
Bank sentral: Ekonomi Rusia masuki periode yang sulit akibat sanksi
Rabu, 20 April 2022 12:05 Wib
Rusia longgarkan aturan pembelian valuta asing saat
Sabtu, 9 April 2022 8:32 Wib
Bank sentral Rusia akan berhenti beli emas dengan harga tetap
Jumat, 8 April 2022 8:02 Wib
Penasihat PM Jepang: BOJ harus bertindak sejalan dengan bank sentral global
Selasa, 5 April 2022 8:29 Wib