Manado (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan Sensus Penduduk (SP) secara online di Kawasan Bisnis Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Dengan melakukan kegiatan zumba bersama masyarakat Manado, sekaligus melakukan pencacahan SP secara online di lokasi tersebut," kata Kepala BPS Sulut Dr Ateng Hartono di Manado, Sabtu.
Dia mengatakan petugas BPS menyasar semua kalangan masyarakat untuk ikut dalam SP online.
"Kami memilih melakukan kegiatan sosialisasi, edukasi dan zumba di Kawasan Bisnis Manado, karena setiap akhir pekan, banyak kaum milenial yang memanfaatkan lokasi tersebut, untuk melakukan aktivitas," jelasnya.
Sensus Penduduk Online akan dimulai pada 15 Februari 2020 hingga 31 Maret 2020.
Dia menambahkan pastikan anda dan keluarga tercatat dalam Sensus Penduduk untuk data kependudukan yang akurat.
Sensus yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali itu bakal berbeda dengan pelaksanaan sensus pada tahun-tahun sebelumnya.
Kali ini BPS menggunakan combine method (metode kombinasi) yang menggabungkan pendataan mandiri secara online dan pendataan dari petugas yang mendatangi rumah warga (door to door).
Memang betul pada 2020 Indonesia akan melakukan Sensus Penduduk yang ke-7. Indonesia tidak akan sendiri, ada 54 negara lain yang juga melakukan sensus penduduk pada 2020. Sensus penduduk terakhir kali dilakukan pada 2010.
Mulai 15 Februari sampai 31 Maret 2020 bisa masuk ke tautan https://sensus.bps.go.id. Kemudian masyarakat bisa memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor Kartu Keluarga (KK). Ketika sudah login, nanti di dalamnya itu ada 21 pertanyaan.
Sebanyak 14 pertanyaan diisi otomatis dari data Dukcapil. Misalnya, nama sudah ada, jenis kelamin, tanggal lahir, agama, termasuk alamat. Tetapi untuk poin alamat ini nanti akan kita tanyakan, apakah alamat tempat tinggal sama dengan alamat KTP.
Kalau berbeda, minta alamat tempat tinggalnya. Sehingga, nanti kita ada penduduk dejure menurut KTP dan penduduk menurut defacto, karena masing-masing diperlukan. Kemudian, nanti akan ada keterangan individu, seperti pendidikan. Kalau dulu di KTP masih S1, sekarang mungkin sudah S2 sehingga perlu di-update.
Juga pekerjaan, apakah masih sesuai dengan KTP. Selain itu, ada beberapa tambahan keterangan yang terkait dengan perumahan. Bagaimana luas lantainya, bagaimana sumber air minumnya, berapa listrik yang digunakan, dan sebagainya.
Jadi nanti akan ada tujuh variabel tambahan selain yang ada di Dukcapil. Data ini lah yang nanti akan digunakan untuk meningkatkan kualitas data kependudukan di Indonesia. Itu tahap pertama. Jadi, saya sangat berharap masyarakat betul-betul mau berpartisipasi lewat online.
Berita Terkait
BPS: Beras dorong Sulut alami inflasi 1,07 persen pada Maret 2024
Selasa, 2 April 2024 5:38 Wib
BPS Sulut: THR tingkatkan konsumsi warga dorong PE
Rabu, 27 Maret 2024 10:31 Wib
Produksi padi petani Sulut 2023 capai 238,19 ribu ton GKG
Sabtu, 2 Maret 2024 12:52 Wib
Wisman datang ke Sulut pada Januari 2024 naik 321,42 persen
Sabtu, 2 Maret 2024 12:51 Wib
BPS: Kenaikan harga beras belum pengaruhi inflasi Sulut
Jumat, 1 Maret 2024 15:38 Wib
BPS sosialisasi Survei Biaya Hidup di Sulawesi Utara
Senin, 15 Januari 2024 23:57 Wib
Neraca perdagangan Sulut surplus 59,11 juta Dolar AS
Senin, 15 Januari 2024 19:51 Wib
BPS: Peningkatan teknologi pertanian dorong minat milenial jadi petani
Jumat, 8 Desember 2023 6:19 Wib