Sulut, Tahuna (ANTARA) - Sampah plastik di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, didominasi oleh botol dan gelas air mineral menurut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat.
"Sampah plastik di Sangihe sebagian besar adalah kemasan botol dan gelas air mineral," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Ronal Izaak di Tahuna, Jumat, tanpa menyebut secara terperinci persentase sampah berdasar jenis di Kepulauan Sangihe.
“Dibanding dengan tas plastik yang paling sering digunakan masyarakat, yang lebih mengkhawatirkan adalah bekas tempat air mineral," ia menambahkan.
Ia mengatakan bahwa DLH belum punya data pasti mengenai sampah plastik yang dihasilkan warga setiap hari.
"Kami belum melakukan kajian terkait jumlah sampah plastik yang diproduksi masyarakat dari penggunaan air mineral," kata dia.
DLH sudah menyampaikan imbauan kepada warga agar mengurangi penggunaan air mineral dalam kemasan guna mengurangi sampah plastik yang sudah terurai.
"Kami terus memberikan himbauan kepada masyarakat agar mengurangi penggunaan air mineral yang dikemas dalam gelas dan botol untuk mengurangi sampah plastik," kata dia.
Berita Terkait
Gibran sentil Muhaimin di debat karena botol plastik
Minggu, 21 Januari 2024 23:37 Wib
Pakar IPB: Beras plastik menyebar di masyarakat itu hoaks
Sabtu, 14 Oktober 2023 6:20 Wib
Pakar: Informasi peredaran beras plastik melalui medsos itu hoaks
Rabu, 11 Oktober 2023 16:04 Wib
PLN lakukan bersih-bersih sampah plastik di Pantai Kotamobagu
Jumat, 1 September 2023 22:22 Wib
PLN bersama TNI AL bersihkan laut dari sampah plastik di Sulut
Sabtu, 19 Agustus 2023 4:51 Wib
Getol garap ESG, Bank Mandiri luncurkan digital carbon tracking dan kartu plastik daur ulang untuk NZE 2060
Kamis, 13 Juli 2023 12:24 Wib
WCL-CTI-CFF kampanyekan pengurangan sampah plastik sekali pakai di Minut
Senin, 12 Juni 2023 18:41 Wib
GMIM-Karema edukasi ASM bahaya dan nilai sampah plastik
Senin, 20 Februari 2023 20:18 Wib