Beijing (ANTARA) - Tarif yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) saat ini harus dihapus jika ingin ada kesepakatan perdagangan antara Beijing dan Washington, kata kementerian perdagangan China pada Kamis.
Para pemimpin kedua negara sepakat pada akhir pekan lalu untuk meluncurkan kembali perundingan perdagangan yang macet pada Mei, setelah para pejabat AS menuduh China menarik kembali komitmen yang dibuat dalam teks pakta yang oleh negosiator katakan hampir selesai.
Juru Bicara Kementerian Perdagangan Gao Feng mengatakan dalam sebuah pengarahan kepada media, tim perdagangan dari kedua negara melakukan kontak.
Untuk memulai kembali pembicaraan, Presiden AS Donald Trump sepakat untuk tidak mengenakan tarif sekitar 300 miliar dolar AS pada impor tambahan China dan mengurangi pembatasan pada raksasa teknologi China Huawei.
Amerika Serikat sekarang memiliki tarif 25 persen untuk barang-barang China senilai 250 miliar dolar AS, mulai dari furnitur hingga semikonduktor.
China menyambut keputusan AS untuk tidak menerapkan tarif baru pada barang-barangnya, kata Gao, ketika ditanya berapa lama gencatan senjata perdagangan dapat berlangsung.
Berita Terkait
Wamendag Jerry Sambuaga sebut surplus dagang RI rata-rata 3-4 miliar dolar AS/bulan
Rabu, 26 Juli 2023 20:11 Wib
Gubernur Khofifah dan Wagub Steven perkuat misi dagang
Jumat, 26 Agustus 2022 7:15 Wib
Wagub Kandouw sebut Gubernur Khofifah politikus berpolitik benar
Jumat, 26 Agustus 2022 7:02 Wib
25 MoU diteken untuk bangkitkan ekonomi Jatim dan Sulawesi Utara
Jumat, 26 Agustus 2022 7:01 Wib
Gubernur Khofifah sebut kerja sama antardaerah dapat kendalikan inflasi
Jumat, 26 Agustus 2022 7:00 Wib
Misi dagang Jatim-Sulut menciptakan transaksi Rp130 miliar
Jumat, 26 Agustus 2022 4:29 Wib
Gubernur Khofifah perkuat misi dagang Jatim dengan Sulut
Kamis, 25 Agustus 2022 7:32 Wib
Jatim-Sulut lakukan misi dagang dorong pemulihan ekonomi
Selasa, 23 Agustus 2022 19:19 Wib