Manado (ANTARA) - Kasi E Asintel Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara (Sulut) Khathryna I. Pelealu mengatakan perlu keterlibatan semua pihak dalam pemberantasan narkoba.
"Saat ini ada sekitar 94 jenis narkoba baru yang sudah masuk di Indonesia," kata Pelealu, pada penyuluhan hukum Kejaksaan Tingtgi Sulut, di Manado, Kamis.
Oleh karena itu, katanya, dibutuhkan kerja keras dari semua pihak baik pemerintah, penegak hukum, maupun masyarakat untuk memberantasnya.
Penyuluhan hukum tersebut dipusatkan di Kecamatan Sario yang diikuti para lurah dan kepala lingkungan serta tokoh-tokoh masyarakat.
Guna memberantas penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang ini, Kejati Sulut melalui Tim Penkum telah masuk ke sekolah-sekolah dan instansii pemerintah termasuk Kecamatan Sario.
Langkah ini dilakukan agar tahu tentang bahaya penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang, serta dampak hukumnya.
"Kita bisa bersama-sama membentengi diri kita, membentengi keluarga dan membentengi lingkungan tempat tinggal kita dari ancaman narkotika dan obat-obat terlarang ini," katanya.
Pada kegiatan itu, juga dilakukan penyerahan stiker dan brosur anti korupsi dan anti narkoba.
Para peserta juga di beri kesempatan secara bergantian untuk melihat alat peraga narkotika dan obat-obat terlarang yang dibawa oleh Tim Penkum Kejaksaan.
Berita Terkait
Gubernur Sulut sebut RPJPD-RKPD jadi acuan susun visi dan misi
Rabu, 24 April 2024 22:53 Wib
Bandara Samrat Manado tingkatkan kualitas layanan pascaerupsi Gunung Ruang
Rabu, 24 April 2024 22:50 Wib
Ditreskrimsus Polda Sulawesi Utara gagalkan pengiriman 10 kg emas
Rabu, 24 April 2024 22:49 Wib
Produktivitas cabai petani di Bolmut Sulut naik 67 persen
Rabu, 24 April 2024 2:54 Wib
Pemprov Sulut salurkan beras 23,43 ton untuk korban erupsi Gunung Ruang
Rabu, 24 April 2024 0:25 Wib
Polda Sulut dan Bhayangkari bantu personel Polsek Tagulandang terdampak erupsi Gunung Ruang
Rabu, 24 April 2024 0:24 Wib
Bulog beli jagung petani di Sulut agar harga stabil
Selasa, 23 April 2024 19:15 Wib
Kejati Sulut tahan lima tersangka dugaan korupsi perluasan lahan RSUD
Selasa, 23 April 2024 13:26 Wib