Manado (ANTARA) - Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Rudy Mokoginta mengatakan komoditas pala berisiko dicemari mikrotoksin akibat kurangnya pengawasan kwalitas produk.
"Pala merupakan komoditas primadona perdagangan internasional asal Indonesia yang menyediakan kebutuhan pangan pasar dunia, hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor terbesar produk pala Uni Eropa," kata Mokoginta di Manado, Rabu.
Mikroktoksin, lanjut dia, dapat menjalar pada biji pala yang dapat berakibat berkurangnya kwalitas salah satu produk ekspor ini.
Saat ini, komoditas pala provinsi ujung utara Sulawesi itu mampu memenuhi sekitar 60-65 persen produksi Indonesia, sementara Indonesia mampu mengisi sekitar 60-70 persen kebutuhan Pala dunia.
"Perdagangan bebas memberikan peluang bagi setiap negara berupaya mencari kesempatan agar komoditas unggulan di negaranya memiliki posisi yang menguntungkan di pasar internasional," ujarnya.
Karena itu, keamanan pangan merupakan urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh pemerintah daerah.
Keamanan pangan, lanjut dia, harus terus mendapat perhatian sebagaimana seharusnya, karena di samping konsekuensinya terhadap kesehatan manusia, permasalahan keamanan pangan juga memberi akibat yang serius terhadap aspek ekonomi.
"Biaya dan kerugian sebagai akibat dari permasalahan keamanan pangan, akan menjadi tanggungan semua pihak yang berkepentingan yaitu pihak rumah tangga, industri dan pemerintah," ujarnya.
Salah satu tantangan keamanan pangan adalah rendahnya praktek-praktek sanitasi dan kesehatan, sementara sisi perdagangan internasional berkaitan dengan munculnya berbagai kontaminan baru (emerging contaminants).
Mokoginta berharap, kelembagaan keamanan pangan melalui penguatan sumber daya manusia, pengawasan (pengambilan sampel dan pengujian laboratorium), promosi dan sosialisasi keamanan pangan segar terus dilakukan agar target kualitas keamanan pangan yang bergizi dan aman dapat terpenuhi.
"Penyiapan petugas pengawas yang memiliki kemampuan dan keahlian, memahami keamanan pangan terus dilakukan. Kami juga berharap pemerintah, masyarakat, maupun industri bisa menjalankan perannya dengan penuh tanggung jawab membangun ketahanan pangan yang mandiri dan berdaulat," harapnya.
Berita Terkait
Kementan kucurkan Rp21,93 miliar untuk remajakan kelapa dan pala di Sulut
Kamis, 19 Mei 2022 22:49 Wib
KPM dorong penciptaan eksportir baru di Sulawesi Utara
Senin, 25 April 2022 8:34 Wib
Pala Papua dalam kehidupan masyarakat Fakfak
Senin, 4 April 2022 11:35 Wib
Sulawesi Utara ekspor bungkil kopra dan fuli ke India
Jumat, 25 Maret 2022 19:55 Wib
KSP dengarkan kendala dalam petani pala di Fakfak Papua Barat
Kamis, 25 November 2021 12:17 Wib
Pemkot Tomohon minta aparat kelurahan pastikan bantuan tepat sasaran
Kamis, 19 Agustus 2021 6:01 Wib
Bunga pala Sulut laris di Jerman dan Belanda
Senin, 7 Juni 2021 15:19 Wib
Sulut ekspor biji pala ke China
Sabtu, 10 April 2021 21:37 Wib