Manado, (Antaranews Sulut) - Tomat memicu Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami inflasi 0,08 persen pada bulan Oktober 2018.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut dr Ateng Hartono mengatakan perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Oktober 2018 secara umum mengalami peningkatan.
"Kota Manado mengalami inflasi sebesar 0,08 persen atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 130,12 pada bulan September 2018 menjadi 130,22 di bulan Oktober 2018," jelas Ateng di Manado, Kamis.
Perkembangan inflasi Kota Manado sampai dengan bulan Oktober 2018 (inflasi tahun kalender) sebesar 1,17 persen, sedangkan inflasi “year on year” yaitu sebesar 1,59 persen.
Inflasi Kota Manado pada bulan Oktober 2018 disebabkan adanya peningkatan indeks pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 0,96 persen, kelompok sandang sebesar 0,65 persen, kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,17 persen, dan kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,06 persen.
Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok pengeluaran transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,33 persen dan kempok pengeluaran kesehatan sebesar 0,52 persen. Sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau tidak mengalami perubahan.
Komoditas yang memberikan sumbangan/andil terbesar terhadap inflasi Kota Manado adalah tomat sayur sebesar 0,1008 persen, cabai rawit sebesar 0,0910 persen, rokok kretek filter sebesar 0,0649 persen, tindarung sebesar 0,0626 persen, rokok putih sebesar 0,0482 persen, seng sebesar 0,0462 persen, emas perhiasan sebesar 0,0287 persen, bensin sebesar 0,0268 persen, daun bawang sebesar 0,0234 persen, dan buncis sebesar 0,0157 persen.
Dia menjelaskan komoditas yang memberikan sumbangan/andil deflasi adalah angkutan udara sebesar 0,2475 persen, makanan ringan/snack sebesar 0,0916 persen, bawang merah sebesar 0,0676 persen, pisang sebesar 0,0431 persen, anggur sebesar 0,0367 persen, daging ayam ras sebesar 0,0302 persen, air kemasan sebesar 0,0237 persen, susu rendah lemak sebesar 0,0231 persen, cabai merah sebesar 0,0127 persen, dan pasta gigi sebesar 0,0098 persen.
Sumbangan inflasi untuk bulan Oktober 2018 sebesar -0,0750 persen dengan sumbangan inflasi dari kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 0,2294 persen, kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0002 pesen, kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0475 persen.
Dan, katanya, kelompok pengeluaran sandang sebesar 0,0345 persen, kelompok pengeluaran kesehatan sebesar -0,0211 persen, kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,0032 persen dan sub kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,2187 persen.
Berita Terkait
Gumpalan abu vulkanik, gas dan awan panas Gunung Ruang picu kilatan petir
Kamis, 18 April 2024 17:57 Wib
Deformasi lempeng Sangihe picu gempa magnitudo 5,9 barat laut Manado
Kamis, 16 November 2023 15:48 Wib
BMKG sebut siklon tropis Doksuri picu kecepatan angin perairan Sulut
Senin, 24 Juli 2023 22:42 Wib
Beras picu Manado alami inflasi 0,75 persen
Senin, 3 April 2023 22:19 Wib
Gaya hidup tak sehat hingga stres bisa picu jerawat
Jumat, 9 September 2022 11:27 Wib
BPS sebut telur ayam ras hingga bawang merah picu inflasi pada Mei
Kamis, 2 Juni 2022 12:37 Wib
Badan Geologi pantau penumpukan badan Anak Krakatau berpotensi picu tsunami
Selasa, 26 April 2022 8:45 Wib
Gerard Moreno sebut omongan Nagelsmann picu Villarreal raih kemenangan
Rabu, 13 April 2022 13:37 Wib