BUMN HADIR - Siswa mengenal nusantara rekatkan generasi muda Indonesia
"Sulawesi Utara memiliki semboyan Torang Samua Basudara (kita semua bersaudara), ini adalah perekat keberagaman,"
Manado, 13/8 (Antaranews Sulut) - Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) "BUMN Hadir Untuk Negeri" merekatkan generasi muda Indonesia dari Sabang sampai Merauke, kata Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Manado Drs Meydi Tungkagi MSi, Senin.
"Sulawesi Utara memiliki semboyan Torang Samua Basudara (kita semua bersaudara), ini adalah perekat keberagaman," kata Tungkagi saat menerima kunjungan SMN dari Provinsi Nusa Tenggara Timur di Manado.
Semakin siswa mengenal keberagaman yang ada di bumi Nusantara, kata dia, semangat mempererat hubungan antargenerasi muda di tanah air tidak mudah dipisahkan.
"Mereka (siswa NTT) datang dengan karakteristik masing-masing. Mereka menonjolkan budaya dari daerahnya. SMN tentu menjadi momentum tepat memperkenalkan kebudayaan dari seluruh Indonesia," ujarnya.
Karena itu, harap dia, program SMN yang di dalamnya terjadi pertukaran siswa dari setiap provinsi terus berlanjut sehingga menambah wawasan dan pengetahuan mengenal potensi daerah lain.
"Kita satu, Indonesia. Program SMN memperkenalkan semua budaya, bahasa, ataupun identitas satu daerah. Semakin banyak mereka mengenal karakteristik daerah lain akan memunculkan kesadaran siswa menghargai identitas yang dimiliki teman-temannya," ujarnya.
Di sisi lainnya, Tungkagi berharap siswa memiliki kreativitas dan motivasi mengembangkan potensi diri agar bisa berhasil di masa depan.
"Generasi muda memiliki energi kepinteran yang luar biasa. Energi itu harus dibangkitkan melalui semangat dan upaya maksimal meraih prestasi tanpa mengabaikan olah raga seni dan budaya," ujarnya.
Usai berkunjung ke SMA Negeri 9 Manado, 25 peserta SMN kemudian mengunjungi SMK Negeri Manado dan SMP Katolik Bunda Hati Kudus Woloan, Kota Tomohon.***4***
"Sulawesi Utara memiliki semboyan Torang Samua Basudara (kita semua bersaudara), ini adalah perekat keberagaman," kata Tungkagi saat menerima kunjungan SMN dari Provinsi Nusa Tenggara Timur di Manado.
Semakin siswa mengenal keberagaman yang ada di bumi Nusantara, kata dia, semangat mempererat hubungan antargenerasi muda di tanah air tidak mudah dipisahkan.
"Mereka (siswa NTT) datang dengan karakteristik masing-masing. Mereka menonjolkan budaya dari daerahnya. SMN tentu menjadi momentum tepat memperkenalkan kebudayaan dari seluruh Indonesia," ujarnya.
Karena itu, harap dia, program SMN yang di dalamnya terjadi pertukaran siswa dari setiap provinsi terus berlanjut sehingga menambah wawasan dan pengetahuan mengenal potensi daerah lain.
"Kita satu, Indonesia. Program SMN memperkenalkan semua budaya, bahasa, ataupun identitas satu daerah. Semakin banyak mereka mengenal karakteristik daerah lain akan memunculkan kesadaran siswa menghargai identitas yang dimiliki teman-temannya," ujarnya.
Di sisi lainnya, Tungkagi berharap siswa memiliki kreativitas dan motivasi mengembangkan potensi diri agar bisa berhasil di masa depan.
"Generasi muda memiliki energi kepinteran yang luar biasa. Energi itu harus dibangkitkan melalui semangat dan upaya maksimal meraih prestasi tanpa mengabaikan olah raga seni dan budaya," ujarnya.
Usai berkunjung ke SMA Negeri 9 Manado, 25 peserta SMN kemudian mengunjungi SMK Negeri Manado dan SMP Katolik Bunda Hati Kudus Woloan, Kota Tomohon.***4***