BUMN HADIR - SMN NTT belajar konservasi Cagar Alam Tangkoko
Pelestarian sumber daya alam yang ada di kawasan itu, lanjut dia, akan menjamin ketersediaan air bahkan makanan bagi flora dan fauna di dalamnya.
Manado, 12/8 (Antara) - Sebanyak 25 peserta program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) belajar konservasi Cagar Alam Tangkoko, Kota Bitung, Minggu.
"Kami berharap siswa-siswa yang mengikuti program ini dapat mengambil manfaat bagaimana menjaga dan melestarikan sumber daya alam yang diciptakan Tuhan," kata Jenci J Neparasi, staf bidang pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinsi NTT di Manado.
Dia menambahkan pelestarian lingkungan untuk habitat yang berada di cagar alam Tangkoko mutlak dilakukan sehingga kehidupan flora dan fauna terus berlangsung.
Dia khawatir, apabila pelestarian lingkungan tidak dilakukan maka satwa endemik seperti "Tarsius" dan "Macaca Nigra" sekali kelak akan punah.
"Kesadaran melestarikan lingkungan harus dilakukan ?semua kalangan termasuk siswa. Nah, kita berharap setelah mereka mengikuti tur sambil belajar di cagar alam ini akan menumbuhkan kesadaran menjaga dan melestarikan lingkungan," jelasnya.
Pelestarian sumber daya alam yang ada di kawasan itu, lanjut dia, akan menjamin ketersediaan air bahkan makanan bagi flora dan fauna di dalamnya.
Elvridus Brio, peserta program SMN mengatakan, makna yang bisa diperoleh ketika berkunjung ke kawasan cagar alam ini akan menumbuhkan kesadaran melestarikan lingkungan.
"Tumbuhan dan satwa yang ada di dalam kawasan carga alam ini harus dijaga, habitatnya jangan dirusak sehingga mereka bisa berkembang biak," ujarnya.
Siswa saat memasuki kawasan konservasi itu dapat melihat langsung satwa endemik Sulawesi "Macaca Nigra" yang berada hanya beberapa meter dari jalan utama menuju ke pos dua.
(T.K011/C/H014/C/H014) 12-08-2018 18:16:40
"Kami berharap siswa-siswa yang mengikuti program ini dapat mengambil manfaat bagaimana menjaga dan melestarikan sumber daya alam yang diciptakan Tuhan," kata Jenci J Neparasi, staf bidang pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinsi NTT di Manado.
Dia menambahkan pelestarian lingkungan untuk habitat yang berada di cagar alam Tangkoko mutlak dilakukan sehingga kehidupan flora dan fauna terus berlangsung.
Dia khawatir, apabila pelestarian lingkungan tidak dilakukan maka satwa endemik seperti "Tarsius" dan "Macaca Nigra" sekali kelak akan punah.
"Kesadaran melestarikan lingkungan harus dilakukan ?semua kalangan termasuk siswa. Nah, kita berharap setelah mereka mengikuti tur sambil belajar di cagar alam ini akan menumbuhkan kesadaran menjaga dan melestarikan lingkungan," jelasnya.
Pelestarian sumber daya alam yang ada di kawasan itu, lanjut dia, akan menjamin ketersediaan air bahkan makanan bagi flora dan fauna di dalamnya.
Elvridus Brio, peserta program SMN mengatakan, makna yang bisa diperoleh ketika berkunjung ke kawasan cagar alam ini akan menumbuhkan kesadaran melestarikan lingkungan.
"Tumbuhan dan satwa yang ada di dalam kawasan carga alam ini harus dijaga, habitatnya jangan dirusak sehingga mereka bisa berkembang biak," ujarnya.
Siswa saat memasuki kawasan konservasi itu dapat melihat langsung satwa endemik Sulawesi "Macaca Nigra" yang berada hanya beberapa meter dari jalan utama menuju ke pos dua.
(T.K011/C/H014/C/H014) 12-08-2018 18:16:40