Manado, (Antaranews Sulut) - Pelemahan nilai tukar rupiah dinilai mampu memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Dalam kurun beberapa waktu terakhir ini, rupiah terus mengalami pelemahan bahkan berfluktuasi," kata Pengamat Ekonomi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Joy Tulung di Manado, Kamis.
Joy mengatakan nilai tukar rupiah yang melemah biasanya akan berpengaruh terhadap kunjungan masyarakat Indonesia ke luar negeri karena akan semakin mahal.
Karena, katanya, biaya berwisata keluar negeri yang tinggi, namun itu tentunya diharapkan bisa mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan nusantara.
Sebaliknya karena nilai valuta asing terhadap rupiah menguat maka jumlah kunjungan wisatawan asing semakin banyak.
Dia mengatakan oleh karena itu tentunya hal ini bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk lebih gencar mempromosikan Sulawesi Utara agar wisatawan asing tertarik untuk datang dan menyediakan serta menfasilitasi berbagai macam kegiatan dan hal-hal yang membuat wisatawan asing rela mengeluarkan uangnya, sehingga pertumbuhan ekonomi daerah bisa terjadi.
Pergerakan nilai rupiah dan nilai tukar negara lain yang juga terkena dampak ekonomi global, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk mendorong agar bisa memberikan dampak ke sektor pariwisata.
Wisatawan Mancanegara (wisman) yang datang ke Sulawesi Utara (Sulut) masih didominasi oleh warga China pada bulan Mei 2018.
"Wisman asal China yang datang ke Sulut pada Mei 2018 sebanyak 8.324 orang atau 88,51 persen dari total wisman," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Dr Ateng Hartono.
Ateng mengatakan wisman asal China cukup banyak, karena adanya penerbangan sewa dari Tiongkok menuju Manado sejak dua tahun terakhir ini.
Kemudian, katanya, diikuti oleh Amerika 172 orang (1,83 persen), Jerman 160 orang (1,70 persen), Singapura 104 orang (1,11 persen), Ausatralia 84 orang (0,89 persen).
Hongkong sebanyak 73 orang (0,78 persen), Inggris 62 orang (0,66 persen), Perancis 46 orang (0,49 persen), Belanda 44 orang (0,47 persen), Malaysia 28 orang (0,30 persen).
Dia mengatakan jumlah wisman yang datang ke Sulut melalui pintu masuk bandara Sam Ratulangi bulan Mei 2018 sebanyak 9.405 orang atau menurun sebesar 7,79 persen dibanding bulan April 2018 yang berjumlah 10.200 Orang.
Dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya (Mei 2017 sebanyak 5.589 Orang terhadap bulan April 2018) meningkat sebesar 68,28 persen.
Perkembangan Wisatawan Mancanegara kumalatif sampai Mei 2018 mencapai 49.018 orang. Angka ini meningkat dibandingkan jumlah wisatawan mancanegara pada kurun waktu yang sama di tahun 2017 yaitu 29.495 Orang.Budi Suyanto
(T.KR-NCY/B/B008/B008) 12-07-2018 14:42:02
Berita Terkait
Kurs rupiah kembali tergelincir menjadi Rp16.252/dolar AS
Rabu, 17 April 2024 9:28 Wib
Kurs rupiah turun 240 poin menjadi Rp16.088/dolar AS
Selasa, 16 April 2024 10:35 Wib
Mata uang rupiah kembali melemah jadi Rp15.962/dolar AS
Selasa, 2 April 2024 10:40 Wib
BI Sulut imbau bijak belanja dan cermati keaslian rupiah jelang Lebaran
Jumat, 22 Maret 2024 21:36 Wib
Nilai tukar rupiah menguat setelah pengumuman hasil pemilu oleh KPU
Kamis, 21 Maret 2024 10:33 Wib
BI tingkatkan edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah jelang Lebaran
Rabu, 20 Maret 2024 6:27 Wib
KPK: Ada kerugian negara ratusan miliar rupiah di PT Taspen
Sabtu, 9 Maret 2024 6:20 Wib
Kurs rupiah melemah menjadi Rp15.771/dolar AS
Selasa, 5 Maret 2024 16:11 Wib