Manado, (Antara) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) berkomitmen melakukan pembenahan efisiensi dalam melakukan tata niaga pangan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"TPID baik tingkat Provinsi maupun kabupaten dan kota di Sulut telah terlibat aktif didalam rangkaian kegiatan Rakornas pengendalian inflasi tahun 2017," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut di Manado, Selasa.
Berdasarkan hasil Rakornas tersebut, katanya, TPID di wilayah Sulut berkomitmen untuk melakukan percepatan pembenahan efisiensi tata niaga pangan melalui penguatan infrastruktur dan pemanfaatan teknologi digital, sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia.
Berbagai risiko dan tantangan masih mengemuka dalam pencapaian sarana inflasi Sulut 2017.
Salah satunya yaitu risiko terjadinya la nina pada akhir tahun 2017.
Adapun dengan memperhatikan perkembangan terkini, Bank Indonesia memandang bahwa pencapaian inflasi sampai dengan Agustus 2017 masih sejalan dengan pencapaian target inflasi Sulut 2017 yaitu 4�1 persen (yoy).***3***
(T.KR-NCY/B/G004/G004) 05-09-2017 22:46:45
Berita Terkait
EWF Manado edukasi pers soal peluang-risiko PBK
Selasa, 23 April 2024 16:26 Wib
BI perkirakan enam risiko perekonomian Sulut 2024
Rabu, 27 Maret 2024 15:40 Wib
KPU Sitaro gelar Rakor Manajemen Risiko Tata Kelola Logistik Pemilu 2024
Sabtu, 27 Januari 2024 21:22 Wib
BMKG: Perhatikan risiko tinggi gelombang untuk keselamatan pelayaran
Senin, 22 Januari 2024 13:00 Wib
Pakar sebut kanker paru stadium dini bisa ditangani operasi
Selasa, 1 Agustus 2023 18:41 Wib
Di Rakornas BNPB, Kapolri bicara langkah konkret manajemen risiko bencana
Kamis, 2 Maret 2023 20:35 Wib
Kurs rupiah merosot, investor cenderung hindari risiko di pasar
Jumat, 10 Februari 2023 13:37 Wib
Sekda buka bimtek Implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Senin, 28 November 2022 16:03 Wib