Manado (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap warga tidak memasuki radius bahaya Gunung Ruang di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).
"Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan lontaran material pijar dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin, serta banjir lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang," sebut Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid AN di Manado, Selasa.
Dalam laporan aktivitas Gunung Ruang periode 1 - 15 Mei 2025 yang dibagikan dalam grup percakapan Info Gunung Api Sitaro disebutkan pasca-erupsi besar 17 April dan 30 April 2024 sampai saat ini asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hinggasedang sekitar 50 – 100 meter dari puncak.
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih pada Level II (Waspada), warga sekitar diharapkan mematuhi rekomendasi," ujar Muhammad Wafid.
Badan Geologi merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung/wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius dua kilometer dari pusat kawah aktif.
Masyarakat juga diimbau untuk selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.
Begitupun masyarakat yang berada di luar radius dua kilometer dari Gunung Ruang, kata dia, diharapkan tenang, beraktivitas seperti biasa, serta tidak terpancing isu-isu tentang erupsi dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Ruang melalui aplikasi Magma Indonesia atau kanal informasi lainnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan penurunan status aktivitas vulkanik Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro dari Siaga menjadi Waspada terhitung mulai 18 Mei 2024 pukul 09.00 WITA.