Manado (ANTARA) - Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat, pengunjung, wisatawan dan pendaki untuk tidak beraktivitas dan mendekati area dalam radius 1,5 kilometer dari Kawah Tompaluan, Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara
"Berdasarkan data pengamatan visual dan instrumental serta dengan mempertimbangkan potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas Gunung Lokon masih pada Level II (Waspada)," kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid AN dalam laporan aktivitas Gunung Lokon periode 1-15 April yang diterima di Manado, Jumat.
Dalam rekomendasi selanjutnya, diharapkan mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon terutama pada musim hujan.
Pemerintah daerah, BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan kabupaten/kota senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lokon atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi - Kementerian ESDM.
Masyarakat maupun BNPB, BPBD Provinsi Sulawesi Utara, BPBD Kota Tomohon dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Lokon setiap saat melalui aplikasi/Website Magma Indonesia atau kanal informasi lainnya.
Tingkat aktivitas Gunung Lokon, kata dia, akan dievaluasi kembali secara berkala atau jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan.
Tingkat aktivitas dan rekomendasi Gunung Lokon tersebut tetap berlaku selama surat/laporan evaluasi berikutnya belum diterbitkan.
Badan Geologi menyebutkan, potensi ancaman bahaya aktivitas Gunung Lokon untuk saat ini adalah kemungkinan terjadinya gas beracun yang sewaktu-waktu dapat keluar dari kawah.
Potensi ancaman berikutnya yaitu dapat terjadinya erupsi freatik (letusan yang diakibatkan kontak uap panas magma dengan air hidrotermal) secara tiba-tiba.
Sebelumnya, tingkat aktivitas Gunung Lokon diturunkan dari Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada) sejak tanggal 31 Januari 2025 pukul 06:00 WITA.