Manado (ANTARA) - Penyaluran kredit perbankan di Sulawesi Utara (Sulut) hingga Desember 2024 mengalami pertumbuhan hingga 5,98 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya.
"Hingga Desember 2024 pinjaman yang telah disalurkan perbankan Sulut mencapai Rp53,46 triliun atau tumbuh sebesar 5,98 persen jika dibandingkan Desember 2023 hanya Rp50,44 triliun," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut) Robert Sianipar, di Manado, Sulut, Selasa.
Robert mengatakan peningkatan penyaluran kredit ini, menandakan bahwa perbankan tidak hanya mengejar bisnis, tapi mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembiayaan.
Dia mengatakan dengan adanya pembiayaan maka sektor riil akan terus bergerak, apalagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan semakin naik kelas.
Padahal secara umum penghimpunan dana masyarakat masih melandai, namun perbankan tetap menyalurkan kredit.
Dengan kondisi pertumbuhan seperti ini, katanya lagi, maka akan cukup berpengaruh terhadap penyaluran kredit, namun tidak di Sulut, malahan tetap ada peningkatan.
Robert mengatakan pihaknya tetap mengimbau agar perbankan harus berhati-hati atau prudent dalam menyalurkan kredit, karena itu dana masyarakat.
"Perbankan harus tetap hati-hati, jangan sampai menimbulkan kredit macet," katanya pula.
Kredit macet perbankan Sulut atau non performing loan (NPL) hingga Desember 2024 sebesar 2,21 persen.