Manado (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui unit lokasinya yaitu Integrated Terminal (IT) Bitung menghadirkan Pusat Ajar Disabilitas Unggul (PADU) guna meningkatkan inklusi bagi penyandang disabilitas di Sulawesi Utara (Sulut).
"PADU merupakan sebuah program pelatihan prakerja gratis bagi penyandang disabilitas," kata IT Manager Bitung Pertamina Patra Niaga Rezky Kurniawan di Bitung, Minggu.
Dia mengatakan inisiatif ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) IT Bitung yang sebelumnya telah membina Komunitas Tuli Peduli Bitung (Kaleb).
Sebagai langkah awal, IT Bitung bersama Kaleb mengunjungi beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kota Bitung dalam kegiatan bertajuk “Kaleb Goes to School".
Kegiatan ini bertujuan untuk menjaring calon peserta yang ingin mengikuti pelatihan di PADU.
Setelah kunjungan ke SLB, IT Bitung menggelar sosialisasi PADU di Aula Pertamina Patra Niaga IT Bitung. Acara ini dihadiri oleh Tim Internal IT Bitung, BPBD Kota Bitung, kelompok binaan Kaleb, serta 60 peserta yang telah terdaftar dalam program PADU.
Rezky Kurniawan menjelaskan bahwa PADU adalah wadah pelatihan bagi penyandang disabilitas dan masyarakat umum yang bertujuan meningkatkan keterampilan dan kesiapan memasuki dunia kerja.
“PADU menyediakan berbagai kelas pelatihan seperti Kelas Bahasa Isyarat (untuk umum), Kelas Produksi Souvenir, Kelas Barista, Kelas Digital, dan Kelas Perawatan Sepatu. Setiap kelas dirancang untuk membangun kebersamaan dalam suasana belajar yang aman dan inklusif,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa PADU bertujuan untuk meningkatkan aktualisasi diri penyandang disabilitas serta mengurangi stigma dan diskriminasi yang kerap mereka hadapi.
“Melalui program ini, kami juga ingin mendorong advokasi kebijakan yang lebih berpihak pada kelompok rentan,” katanya.
Ketua Kaleb Donna Christha Renata (Chira) mengungkapkan rasa syukur atas inisiatif ini. “Kami sangat berterima kasih kepada Pertamina Patra Niaga Sulawesi atas kesempatan ini. PADU bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga ruang bagi kami untuk membuktikan bahwa penyandang disabilitas mampu berkontribusi bagi masyarakat,” ujar Chira.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengatakan bahwa kehadiran PADU diharapkan dapat mendorong kesetaraan dan inklusi serta menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut serta dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif.
“Kami ingin memastikan bahwa penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berprestasi. PADU adalah langkah awal menuju masa depan yang lebih setara dan inklusif," katanya.
Program ini juga selaras dengan komitmen Pertamina dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya nomor 4 Pendidikan Berkualitas, nomor 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, nomor 10 Mengurangi Ketimpangan, dan nomor 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
“Dengan PADU kami ingin membangun ekosistem yang mendukung inklusivitas dan keberlanjutan bagi seluruh masyarakat,” tambah Fahrougi.
Dengan PADU, Pertamina Patra Niaga Sulawesi berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang inklusif, membangun keterampilan, dan menyediakan wadah peluang kerja, tanpa terkecuali.