Manado, (ANTAR Sulut) - Kepala Bidang Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Harry Agung mengatakan peserta usaha informal di Sulut masih minim.
"Hingga triwulan pertama 2015 peserta BPJS ketenagakerjaan khusus informal masih sangat sedikit, bahkan bisa dibilang hampir tidak ada penambahan," kata Harry, di Manado.
Dia mengatakan tahun ini, pihaknya menargetkan peserta informal sebanyak 13.664 orang.
"Untuk saat ini peserta informal masih melanjutkan peserta tahun lalu," jelasnya.
Memang diakui salah satu kendala, sangat sulit untuk menjangkau sektor tersebut karena pesertanya harus memiliki wadah terlebih dahulu.
Dia mengatakan, menjadi sasaran BPJS Ketenagakerjaan peserta informal yakni pedagang di pasar, nelayan, tukang ojek, sopir angkot dan petani.
"Sampai pemilik warung-warung kecil termasuk dalam peserta informal," jelasnya.
Peserta informal, katanya, hanya iuran sebesar Rp28.600 sudah bisa dicover baik kecelakaan kerja dan kematian.
BPJS Ketenagakerjaan, katanya, akan terus memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat sehingga semua warga terlayani dengan baik
Berita Terkait
Atikoh Ganjar dapat keluhan harga bahan pokok di Pasar Bersehati
Kamis, 18 Januari 2024 7:50 Wib
Korpri Minut siap dilindungi BPJS Ketenagakerjaan
Kamis, 30 November 2023 22:55 Wib
Gubernur Sulut minta dana desa lindungi 100 pekerja rentan lewat BPJAMSOSTEK
Kamis, 23 Februari 2023 20:33 Wib
Pemprov Sulut optimistis 100 persen pekerja jadi peserta BPJAMSOSTEK
Kamis, 23 Februari 2023 17:20 Wib
Transaksi BPJS Ketenagakerjaan kini bisa dilakukan di Outlet Pegadaian
Senin, 20 Februari 2023 11:14 Wib
BPJS Ketenagakerjaan Sulut Bantu Korban Bencana Manado
Selasa, 7 Februari 2023 15:30 Wib
Pemprov Sulawesi Utara raih Paritrana Award 2022
Jumat, 28 Oktober 2022 7:45 Wib
15 ribu pekerja di Kota Tomohon ikuti program BPJS Ketenagakerjaan
Rabu, 29 Juni 2022 23:07 Wib