
Pertamina tingkatkan kualitas layanan berbasis digital PADMA di Sulut


Go live PADMA dihadiri oleh Direktur Pemasaran Pusat & Niaga Pertamina Patra Niaga, VP Industrial & Marine Fuel Business Pertamina Patra Niaga serta Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi dan tim, di Manado, Rabu (20/9/2023). ANTARA/Nancy L Tigauw.
Manado (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga meningkatkan kualitas layanan digital Pertamina Aviation Fuel Delivery Management (PADMA) di Bandara Sam Ratulangi (Samrat) Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya saat ini resmi mengoperasikan dan memperbanyak DPPU yang mengimplementasikan sistem digitalisasi PADMA guna mendukung proses pengisian ulang.
"Pertamina Patra Niaga menerapkan digitalisasi proses refuelling atau pengisian ulang bahan bakar di sejumlah bandara," kata Maya, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan langkah ini seiring meningkatnya kebutuhan Avtur, terutama di bandara-bandara besar di Indonesia yang menuntut Pertamina berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan.
Ia menjelaskan Pertamina Patra Niaga kembali melakukan Go Live Program Pertamina Aviation Fuel Delivery Management (PADMA), setelah sebelumnya telah diaplikasikan di enam bandara hingga 2022.
PADMA merupakan salah satu program strategis Direktorat Pemasaran Pusat dan Niaga di tahun 2023 yang merupakan sebuah aplikasi terkait refuelling management system yang dikembangkan secara mandiri oleh Pertamina.
Go live PADMA dilakukan di area DPPU Sam Ratulangi Kota Manado yang menandai fase operasional program tersebut untuk enam DPPU yaitu DPPU Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, DPPU Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, DPPU Yogyakarta International Airport Kulonprogo, DPPU Sentani Jayapura, DPPU Dominique Edward Osok Sorong, dan DPPU Sam Ratulangi Manado.
Ia menjelaskan pada kegiatan operasional sebelumnya, refuelling ini dilakukan secara manual, mulai dari penjadwalan, alokasi sumberdaya, refuelling avtur, penyelesaian tiket, transaksi data secara otomatis ke dalam sistem hingga invoicing kepada customer, jadi meminimalisir adanya potensi human error atau kesalahan pada pengguna.
Dengan adanya digitalisasi, katanya, harapannya ada integrasi data dalam setiap proses refuelling, sehingga pelayanan kepada konsumen dapat dilaksanakan lebih tepat waktu, lebih akurat, efektif dan efisien.
"Serta turut mendukung upaya 'stakeholder' dalam menerapkan program Smart and Digital Airport di Indonesia," jelasnya.
Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Erwin Dwiyanto, mengatakan komitmen Pertamina adalah berinovasi dan bagaimana Pertamina menyalurkan energi kepada masyarakat bisa makin lebih baik, ada layanan baru sesuai dengan tren masyarakat, di sinilah peran digital menjadi kuncinya.
"Saat ini DPPU Sam Ratulangi memastikan kehandalan sarana dan fasilitasnya dengan mengusung konsep digital," ujarnya.
Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya saat ini resmi mengoperasikan dan memperbanyak DPPU yang mengimplementasikan sistem digitalisasi PADMA guna mendukung proses pengisian ulang.
"Pertamina Patra Niaga menerapkan digitalisasi proses refuelling atau pengisian ulang bahan bakar di sejumlah bandara," kata Maya, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan langkah ini seiring meningkatnya kebutuhan Avtur, terutama di bandara-bandara besar di Indonesia yang menuntut Pertamina berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan.
Ia menjelaskan Pertamina Patra Niaga kembali melakukan Go Live Program Pertamina Aviation Fuel Delivery Management (PADMA), setelah sebelumnya telah diaplikasikan di enam bandara hingga 2022.
PADMA merupakan salah satu program strategis Direktorat Pemasaran Pusat dan Niaga di tahun 2023 yang merupakan sebuah aplikasi terkait refuelling management system yang dikembangkan secara mandiri oleh Pertamina.
Go live PADMA dilakukan di area DPPU Sam Ratulangi Kota Manado yang menandai fase operasional program tersebut untuk enam DPPU yaitu DPPU Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, DPPU Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, DPPU Yogyakarta International Airport Kulonprogo, DPPU Sentani Jayapura, DPPU Dominique Edward Osok Sorong, dan DPPU Sam Ratulangi Manado.
Ia menjelaskan pada kegiatan operasional sebelumnya, refuelling ini dilakukan secara manual, mulai dari penjadwalan, alokasi sumberdaya, refuelling avtur, penyelesaian tiket, transaksi data secara otomatis ke dalam sistem hingga invoicing kepada customer, jadi meminimalisir adanya potensi human error atau kesalahan pada pengguna.
Dengan adanya digitalisasi, katanya, harapannya ada integrasi data dalam setiap proses refuelling, sehingga pelayanan kepada konsumen dapat dilaksanakan lebih tepat waktu, lebih akurat, efektif dan efisien.
"Serta turut mendukung upaya 'stakeholder' dalam menerapkan program Smart and Digital Airport di Indonesia," jelasnya.
Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Erwin Dwiyanto, mengatakan komitmen Pertamina adalah berinovasi dan bagaimana Pertamina menyalurkan energi kepada masyarakat bisa makin lebih baik, ada layanan baru sesuai dengan tren masyarakat, di sinilah peran digital menjadi kuncinya.
"Saat ini DPPU Sam Ratulangi memastikan kehandalan sarana dan fasilitasnya dengan mengusung konsep digital," ujarnya.