Manado (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Utara (Sulut) Sarbin Sehe mengatakan penyuluh agama Kristen harus berbasis digital, sehingga dijangkau semua masyarakat di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Saya menekankan pada penghayatan nilai Agama yang belum sebanding dengan perilaku penyimpangan manusia, Padahal di Indonesia ada enam agama. Namun faktanya, masih ada kebencian, kekerasan, pemerkosaan, pencurian dan bahkan korupsi," kata Sarbin, saat memberi Penguatan Moderasi Beragama dan Penguatan Tahun Politik Bagi Penyuluh Agama Kristen PNS dan Non PNS Kementerian Agama Kota Manado di Gereja KGPM Elim Tuminting, Senin.
Dia mengharapkan tokoh-tokoh agama termasuk penyuluh agama, harus menjadi garda terdepan menunjukkan teladan yang baik dalam hidup sebagai aktualisasi dari nilai-nilai agama.
Selain itu, katanya, mengikuti perkembangan teknologi yang sudah semakin maju, para penyuluh diminta memahami kebutuhan masyarakat dalam melakukan penyuluhan, diantaranya bijak menggunakan media sosial dan memaksimalkan media sosial untuk penyuluhan.
"Mari kita ubah metode penyuluhan kita jadi berbasis digital sesuai kebutuhan masyarakat masa kini," jelasnya.
Buatlah status-status di media sosial yang sejuk, damai, toleran dan bersifat edukatif, katanya.
Saatnya mengubah metode penyuluhan dari mimbar ke digital agar menjangkau makin banyak orang.
"Bagikan tugas-tugas penyuluhan agar masyarakat paham bahwa negara melalui Kementerian Agama hadir melayani masyarakat," tutup Kakanwil yang didampingi Kabid Urusan Kristen Pdt Simon Rawis, Kepala Kemenag Kota Manado Rogaya Udin, Kepala Seksi Bimas Kristen dan Ketua Pokjaluh Kristen Kemenag Kota Manado.