Manado (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan potensi aset keuangan syariah global akan mencapai 3,69 triliun dolar AS dalam periode 2019-2024 berdasarkan laporan dari Global Islamic Economic Report.
“Global Islamic Economic Report memperkirakan keuangan Islam global akan tumbuh 5 persen selama periode 2019-2024. Ini akan mencapai yang diharapkan pada tingkat aset 3,69 triliun dolar AS pada 2024,” kata Menkeu dalam acara AICIF 2021 di Jakarta, Rabu.
Sri Mulyani menyatakan potensi ekonomi dan keuangan syariah dalam satu dekade terakhir menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat di industri keuangan global bahkan melampaui pasar keuangan konvensional.
Global Islamic Economic Report pun pada 2020 menyebutkan nilai aset keuangan syariah meningkat sebesar 13,9 persen pada 2019 yaitu dari 2,52 triliun dolar AS menjadi 2,88 triliun dolar AS.
“Namun karena adanya COVID-19 pada 2020 nilai aset keuangan syariah diperkirakan akan stagnan,” katanya.
Meski demikian, Sri Mulyani menjelaskan pada dasarnya ekonomi dan keuangan syariah telah menunjukkan fundamental yang kokoh dan tetap tangguh di tengah pandemi ini.
Menurut dia, terdapat banyak perkembangan penting dalam ekonomi syariah yang dipimpin oleh percepatan transformasi digital, disrupsi rantai pasokan global, dan peningkatan fokus pemerintah pada investasi terkait ketahanan pangan.
“Negara terus mendapatkan ekosistem ekonomi Islam yang lebih kuat,” katanya.
Dalam hal ini, Indonesia pun merupakan kontributor utama penerbitan Sukuk di pasar internasional dengan pangsa pasar Indonesia mencapai 23,11 persen dari total penerbitan global sebesar 23,65 miliar dolar AS.
Selain itu, Indonesia juga mampu meraih peringkat pertama sebagai negara paling dermawan di dunia berdasarkan laporan Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index (WGI) 2021.
Sri Mulyani mengatakan prestasi itu salah satunya dilatarbelakangi oleh adanya peran zakat dengan kontribusi pengumpulan Zakat, Infaq dan Sedekah mencapai Rp12,7 triliun pada 2020 serta diperkirakan meningkat menjadi Rp17,3 triliun pada 2021.
Pengumpulan zakat melalui saluran digital juga tercatat semakin meningkat karena pada 2020 mencapai Rp90 miliar sehingga menunjukkan digitalisasi memainkan peran penting dalam penggalangan dana sosial syariah.
“Ini menunjukkan tingginya tingkat kesadaran sosial dan kedermawanan masyarakat Indonesia pada 2020,” kata Sri Mulyani.
Berita Terkait
BI tingkatkan inklusi keuangan syariah di Sulut
Senin, 8 April 2024 11:26 Wib
Wapres ke Manado saksikan pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah
Rabu, 3 April 2024 20:35 Wib
Investasi bodong sebabkan kerugian bagi masyarakat hingga Rp139,6 triliun
Selasa, 26 Maret 2024 13:33 Wib
Infobank Digital kolaborasi Adakami tingkatkan literasi-inklusi keuangan mahasiswa Sulut
Jumat, 15 Maret 2024 15:28 Wib
Menkeu sebut "Core tax" merupakan proses pembangunan sistem
Selasa, 5 Maret 2024 18:53 Wib
Prakerja telah bantu 5 juta orang buka rekening bank
Jumat, 2 Februari 2024 16:32 Wib
4.000 rekening judi online telah diblokir OJK
Sabtu, 16 Desember 2023 16:47 Wib
Menkeu sebut modal asing masuk Rp60,67 triliun ke pasar keuangan
Sabtu, 16 Desember 2023 6:20 Wib