Manado (ANTARA) - Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Molle mengatakan tak ada gelombang panas terjadi di Sulawesi Utara (Sulut).
"Informasi itu tidak benar, hoaks," kata Ben di Manado, Sabtu.
Beberapa hari lalu beredar pesan berantai yang meminta warga sedini mungkin mewaspadai gelombang panas di daerah itu.
Dia menjelaskan gelombang panas tidak terjadi di Indonesia, dan berpotensi terjadi di Eropa dan Amerika, dan diindikasikan kenaikan lima derajat Celsius dari suhu rata-rata.
"Di Sulut suhu udara tertinggi di dua pekan terakhir yaitu 36 derajat Celsius, itu terjadi di Kabupaten Minahasa Utara," jelasnya.
Sementara di kabupaten dan kota lainnya, suhu udaranya berada pada kisaran 32-35 derajat Celsius.
"Kami berharap warga tidak cepat mempercayai informasi-informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya. Masyarakat bisa mengakses kanal informasi yang disediakan BMKG untuk memastikannya," ajaknya.
Dua pekan terakhir ini, provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa itu merasakan panas terik, padahal BMKG memperkirakan mulai awal Oktober ini telah memasuki periode musim hujan.
Berita Terkait
Gumpalan abu vulkanik, gas dan awan panas Gunung Ruang picu kilatan petir
Kamis, 18 April 2024 17:57 Wib
Gunung Ruang di Tagulandang alami 944 kali aktivitas kegempaan
Kamis, 18 April 2024 12:40 Wib
PVMBG naikkan status Gunung Ruang jadi 'Awas' atau Level IV
Rabu, 17 April 2024 22:23 Wib
PVMBG ingatkan bahaya awan panas guguran Gunung Karangetang
Senin, 25 Maret 2024 21:59 Wib
PVMBG minta warga waspadai awan panas guguran Gunung Karangetang
Senin, 19 Februari 2024 6:00 Wib
PVMBG imbau warga Sitaro waspadai awan panas guguran Gunung Karangetang
Jumat, 19 Januari 2024 0:00 Wib
PVMBG: Warga Pulau Siau waspadai awan panas guguran Gunung Karangetang
Kamis, 9 November 2023 21:23 Wib
Ternyata cuaca panas turut pengaruhi kondisi mesin mobil
Minggu, 5 November 2023 8:29 Wib