Manado, (Antara News) - Sejumlah pengusaha dari Berlin, Jerman, bakal berinvestasi di Sulawesi Utara (Sulut), seiring dengan besarnya potensi dan sumber daya alam di daerah ini.
"Gubernur Sulut SH Sarundajang sudah menanda tangani kesepakatan kerja sama dengan beberapa investor di Berlin, dalam kunjungan kerjanya belum lama ini," kata Kabag Humas Pemprov Sulut, Christian Sumampow, di Manado, Kamis.
Pada 28 Juni 2011, Sarundajang beserta lima pengusaha Jerman mengadakan pertemuan di Gedung Pricewaterhouse Coopers AG, Berlin.
Dalam pertemuan tersebut berhasil ditandatangani perjanjian kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) dalam bidang "renewable energy", pariwisata, dan perdagangan.
Pertemuan yang difasilitasi KBRI Berlin ini, merupakan tindak lanjut dari kunjungan Duta Besar RI untuk Jerman DR Eddy Pratomo dan staf KBRI di Sulut beberapa bulan lalu.
Dalam pertemuan tersebut Gubernur Sulut diundang secara resmi oleh Duta Besar RI untuk mengadakan pertemuan dengan para Pengusaha di Berlin.
Melalui presentasi potensi perdagangan dan kerjasama investasi di Sulut, Sarundajang berhasil meyakinkan Norbert Oefner, Christof Fleischmann, Dr Kristen Verbakel, Volker M. Dornblut, dan Josef Tarnadi tentang peluang investasi di Sulut khususnya di sektor energi.
"Intinya, para pengusaha Jerman ini telah bersedia berinvestasi di Sulut, bahkan pada akhir 2011 mereka memutuskan untuk mengunjungi Sulut dan melihat secara langsung hal-hal yang layak dikembangkan lebih lanjut," katanya.
Kunjungan Gubernur Sulut ke Berlin, didampingi Staf Khusus Gubernur Bidang Investasi Jackson Kumaat, Sekretaris Bidang Ekonomi KBRI Berlin Ani Nigeriawati, dan Penjabat Atase Perdagangan KBRI Berlin Rachy Rachmat.
Lanjut Sumampow, pada prinsipnya kunjungan kerja ke luar negeri itu berhasil dengan ditandai penandatanganan perjanjian kerja sama antara Gubernur Sulut dengan kelima pengusaha Berlin tersebut.
Bahkan Gubernur mendengar presentasi singkat dari para pengusaha Berlin menguraikan pengalaman bisnis teknologi untuk pengembangan sumber energi terbaru (biomassa, biogas, bio-etanol) telah berhasil kembangkan di negara Asia.