Ternate (ANTARA) - Kota Ternate dan sejumlah daerah lainnya di Maluku Utara (Malut) dilanda banjir akibat luapan air dari drainase dan kali mati, menyusul cuaca ekstrem disertai hujan dengan intensitas lebat.
Prakirawan Cuaca pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabullah Ternate Dewi Makhrantika Madiong ketika dihubungi di
Ternate, Rabu, menyatakan, banjir di Malut itu akibat tingginya intensitas hujan sedang hingga lebat.
Menurut dia, berdasarkan pantauan angin di lapisan 3.000 feet, terdapat angin konvergen di wilayah Malut diakibatkan adanya palung yang terbentuk di Samudera Pasifik sebelah timur laut Malut dan Typhoon “CHANTU” (980 HPA, MAX 65KT) di bagian utara semakin menjauhi wilayah Filipina.
"Kondisi tersebut diiringi dengan tingginya anomali suhu muka laut sebesar 1 - 3 °C di wilayah perairan Malut dan adanya gelombang tipe low frequncy di Wilayah Malut," ujarnya.
Selain itu, nilai kelembapan udara (RH) di wilayah Maluku Utara pada lapisan 850mb, 700mb dan 500mb berkisar antara 80-100% serta nilai SOI yang cukup signifikan (+8.0) juga mempengaruhi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia Timur cukup signifikan.
Kondisi tersebut yang menyebabkan terbentuknya awan konvektif (Cumulonimbus) yang mengakibatkan terjadinya hujan sedang hingga lebat di wilayah Malut.
Oleh karena itu, pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini oleh MEWS BMKG Ternate sebanyak dua kali dalam grup media sosial, baik whatsApp maupun facebook menyusul hujan deras sejak pukul 13.50 wit dan di update pkl 15.55 WIT yang berlangsung hingga 18.25 WIT
Dia menyebut, respons lanjut oleh penerima peringatan dini, yaitu meneruskan informasi BMKG kepada anggota yang sedang bertugas untuk meningkatkan kewaspadaan dan dalam tindakan penanganan kejadian.
BMKG juga meminta masyarakat untuk tetap tenang, namun terus waspada dengan terus memonitor perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca melalui berbagai kanal, di antaranya website www.bmkg.go.id, media sosial facebook Stamet Sultan Baabullah Ternate atau BMKG Malut, instagram @bmkg_malut maupun melalui youtube BMKG Malut, Aplikasi mobile phone INFO BMKG yang dapat diinstal dari Play Store atau Apple Store.
Dia menambahkan, apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat lagi, masyarakat diminta untuk menjauh dari tubuh air, misal sungai, pantai, danau, embung dan waduk, serta dari lereng rawan longsor.
Selain itu guna mencegah terjadinya banjir semakin memburuk pada waktu berikutnya, masyarakat disarankan untuk bekerja sama membersihkan saluran irigasi di setiap kelurahan.
Untuk Kota Ternate sendiri, banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, terpantau dari citra radar dan satelit yang terjadi sejak pukul 15.00 wit hingga pukul 17.00 wit pada Selasa (14/9) sore di Kota Ternate dengan lokasi kejadian, seperti Kampung Pisang, Pasar Gamalama dan Pasar Higienis/pasar tradisional setelah terjadi banjir.
Sementara dampak berdasarkan laporan warga, banjir menggenangi jalan raya dan masuk ke rumah dan pertokoan warga setempat dan mengganggu akses jalan raya serta kerugian ekonomi yang belum bisa ditaksir besarannya.
Berita Terkait
Pemkot Bitung kerja bakti bersihkan lumpur akibat banjir
Rabu, 17 April 2024 9:15 Wib
Wali Kota Bitung sebut bantuan bencana harus melalui Posko BPBD
Minggu, 14 April 2024 9:10 Wib
DWP Sulut bantu korban banjir dan longsor di Bitung
Sabtu, 13 April 2024 8:23 Wib
Pertamina Patra Niaga Sulawesi salurkan bantuan bencana di Bitung
Selasa, 9 April 2024 15:03 Wib
Sebanyak 2.889 KK terdampak banjir-longsor di Bitung
Selasa, 9 April 2024 11:53 Wib
Pemprov Sulut serahkan bantuan korban banjir dan longsor di Bitung
Senin, 8 April 2024 22:12 Wib
Pemkot Bitung gerak cepat atasi banjir - longsor
Senin, 8 April 2024 22:11 Wib
Banjir di Tolinggula Gorontalo Utara, warga butuh dievakuasi
Senin, 8 April 2024 8:31 Wib